Senin tanggal 22
November 2016 organisasi Intitute of Culture and Islmic Studies (ICIS) Language
and Qur’anic Learnig Center dibawah naungan UPT Pengembangan Bahasa IAIN Jember
Mendelgasikan anggotanya untuk berangkat ke Surabaya dalam rangka mengikuti lomba
Debat Ilmiah Bahasa Arab di Festival Zukhruf (Zain Ukhwah wa Ta’aruf). Festifal
ini diadakan oleh Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Ampel
Surabaya.
Lomba debat bahasa arab ini diperuntukan bagi kalangan mahasiswa. Ada
24 perguruan tinggi dari seluruh indonesia yang ikut berpatisipasi dalam ajang
ini. IAIN Jember mendelegasikan 2 tim. Tim pertama yaitu tim Al- Farroby A terdiri
dari; Fariz Maturedi, (mahasiswa semester V prodi Bahasa Arab), Ana fitriana
(mahasiswi semester III prodi Bahasa Arab) dan Fathur Rahman Aziz ( mahasiswa
semester V prodi Perbangkan Syari’ah). Sedangkan
Tim yang kedua adalah tim Al- Faroby B, terdiri dari Fatoni Ariffandi (mahasiswa semester
V prodi Bahasa Arab), Diah Ayu Wulandari (mahasiswi semester I prodi Bahasa
Arab), Fahrunnisa (mahasiswi semester I Prodi Bahasa Arab). Mereka terpilih
sebagai peserta delegasi dari IAIN Jember setelah mengikuti seleksi Internal di
organisasi ICIS IAIN Jember dengan ketat dan kompetitif fair.
Sistem pada kompetisi debat bahasa arab di festifal Zukhruf
menganut Qatar Debate System yakni tim yang menang ditentukan oleh
banyaknya skor yang didapat Selama pertandingan. Ketentuan tersebut di
sampaipan pasa saat Technnical Meeting (TM) yang berlangsung hari selasa
tanggal 22 Nopember 2016. Pertandingan pertama yang berlangsung pada
tanggal 24 Nopember 2016 hari kamis melawan tim dari UIN Sunan Kalijaga
Jogjakarta, dan pemenangnya adalah tim Al- Farrobby A. Sedangkan Alfarroby
B berhadapan dengan tim dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, namun
pertandingan ini dimenangkan oleh tim dari UIN Maula Malik Ibrahim Malang .
Pada hari kedua tim Al- Farroby A dipastikan lolos dan masuk dalam semi
final dengan perolehan skor 24. Pada semi final tim Al- Farroby A
dihadapkan dengan tim dari UIN Malang, lagi- lagi tim Al- Farroby A
keluar menjadi pemenang, lalu mereka
dihadapkan dengan Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta untuk memperebutkan juara 1. Tanpa diduga-
duga Tim Al- Farroby A keluar menjadi pemenang juara 1. “moment ini
sungguh unpredictable ketika kita lolos semi final, dan masuk final hingga kita
keluar sebagai juara 1” ujar Faris selaku peserta lomba debate bahasa arab
di tim Alfarabi.
Terlepas dari sistem yang berbeda, pelayanan yang diberikan oleh
UIN Sunan ampel selaku tuan rumah sudah cukup memuaskan, mereka menyediakan
penginapan bagi semua peserta, walaupun penginapan yang tersedia ala pesantren.
Namun, dipenginapan putri mereka hanya menyediakan satu toilet. Yang menurut
saya fasilitas toilet tidak berbanding lurus dengan banyaknya orang yang ada
disatu ruangan.
Beralih di bidang kaligrafi, IAIN Jember mendelegasikan tiga
peserta, mereka adalah; Nur Azizah ( mahasiswi PAI semester 1), Line Martita
(mahasiswi BKI semester 1), dan Qonitatun Nisa’ ( mahasiswi PAI semester V).
Kompetisi kaligrafi ini di ikuti oleh 60 peserta dan berlangsung pada tanggal
24 November hari Kamis berlangsung di gedung Humaniora selama hampir satu hari.
Fasilitas yang didapat dari panitia adalah Kanfas, selebihnya mereka membawa
perlengkapan sendiri.
Hasil dari perlombaan kaligrafi cukup mengecewakan bagi mereka,
karena mereka gugur untuk keluar menjadi pemenang. Namun dari kekalahan ini
tumbuh semangat untuk berlatih dan terus berkarya. “Yah saya rasa hasil
perlombaan ini menjadi pelajaran bagi kita untuk semakin giat dalam berlatih
dan belajar. Untuk semakin memperbanyak karya kita.” Ujar Nur Azizah.
Para peserta lomba yang berangkat ke Surabaya untuk mengikuti
festifal Zukhruf merupakan mereka yang bernaung dalam organisasi ICIS (Institut
of culture islamic studies) . Dimana
organisasi ini selalu unjuk gigi disetiap kompetisi dikancah jawa timur maupun
nasional. Hampir setiap tahunnya
oraganisasi ini selalu menorehkan sumbangsih prestasi.
Para anggota ICIS
ini, yang berangkat ke Surabaya mendapatkan dana dan pesangaon dari usaha
mereka sendiri. “sebelum kita berangkat kita jual karya kaligrafi, buat
sangu, kita jual dengan harga satu juta lima ratus untuk dua lukisan, disamping
itu kita juga merogoh kantong pribadi kita, alhamdulillah hasilnya tidak
mengecewakan” papar mas faris.
Pada festifal
Zukhruf terdapat beberapa sistem perdebatan yang berbeda, dimana dari 24 tim,
langsung disaring ke semi final dengan indikator skor. Sejatinya,
kompetisi debate bahasa arab ini menganut sistem Asian Parlementary debate
system, yang diadopsi dari sistem debate bahasa inggris. Terlepas dari
sistem yang berbeda, pelayanan yang diberikan oleh UIN Sunan ampel selaku tuan
rumah sudah cukup memuaskan, mereka menyediakan penginapan bagi semua peserta,
walaupun penginapan yang tersedia ala pesantren. Namun, dipenginapan putri
mereka hanya menyediakan satu toilet. Yang menurut saya fasilitas toilet tidak
berbanding lurus dengan banyaknya orang yang ada disatu ruangan.
Harapan mereka
sebagai runner up untuk kedepannya adalah melebarkan sayap kompetisi
kekancah internasional. Besar kemungkinaan bagi mereka untuk mendapatkan
kesempatan dan kemenangan di kancah internasional. karena beberapa kali mereka
mendapat undangan dari USIM ??????????????? untuk mengikiti kompetisi
debate bahasa arab se- ASIA.
Prosesi penutupan
festifal Zukhruf ini berlangsung pada tanggal 25 November, hari jum’at malam lalu mereka mengumumkan pemenang setiap
kompetisi. Debate bahasa arab diraih oleh IAIN Jember sebagai jura 1
mengalahkan UII. Pemenang mendapatkan fresh money dengan nominal 1.750.000. 10%
dari nominal itu akan mereka donasikan pada Kas ICIS.
Lalu, tanpa disangka dan
diprediksi best speaker diraih oleh delegasi dari IAIN Jember yaitu Anna
Fitriana.
Intermezzo yang paling utama disajikan oleh dipenutupan Festifal
Zukhruf adalah penampilan dari da’i yang tersohor yaitu KH. Zawawi Imron,
beliau menampilkan orasi budaya yang sangat menarik perhatian para audience.
penampilan dari seorang tokoh agama yang sekaligus budayawan.
sumber: Dian Cahyani