Minggu, 05 Februari 2017

IAIN Jember Keluar Sebagai Pemenang pada Festival Zukhruf




            Senin tanggal 22 November 2016 organisasi Intitute of Culture and Islmic Studies (ICIS) Language and Qur’anic Learnig Center dibawah naungan UPT Pengembangan Bahasa IAIN Jember Mendelgasikan anggotanya untuk berangkat ke Surabaya dalam rangka mengikuti lomba Debat Ilmiah Bahasa Arab di Festival Zukhruf (Zain Ukhwah wa Ta’aruf). Festifal ini diadakan oleh Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Ampel Surabaya.
Lomba debat bahasa arab ini diperuntukan bagi kalangan mahasiswa. Ada 24 perguruan tinggi dari seluruh indonesia yang ikut berpatisipasi dalam ajang ini. IAIN Jember mendelegasikan 2 tim. Tim pertama yaitu tim Al- Farroby A terdiri dari; Fariz Maturedi, (mahasiswa semester V prodi Bahasa Arab), Ana fitriana (mahasiswi semester III prodi Bahasa Arab) dan Fathur Rahman Aziz ( mahasiswa semester V  prodi Perbangkan Syari’ah). Sedangkan Tim yang kedua adalah tim Al- Faroby B,  terdiri dari Fatoni Ariffandi (mahasiswa semester V prodi Bahasa Arab), Diah Ayu Wulandari (mahasiswi semester I prodi Bahasa Arab), Fahrunnisa (mahasiswi semester I Prodi Bahasa Arab). Mereka terpilih sebagai peserta delegasi dari IAIN Jember setelah mengikuti seleksi Internal di organisasi ICIS IAIN Jember dengan ketat dan kompetitif fair.
Sistem pada kompetisi debat bahasa arab di festifal Zukhruf menganut Qatar Debate System yakni tim yang menang ditentukan oleh banyaknya skor yang didapat Selama pertandingan. Ketentuan tersebut di sampaipan pasa saat Technnical Meeting (TM) yang berlangsung hari selasa tanggal 22 Nopember  2016.  Pertandingan pertama yang berlangsung pada tanggal 24 Nopember 2016 hari kamis melawan tim dari UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta, dan pemenangnya adalah tim Al- Farrobby A. Sedangkan Alfarroby B berhadapan dengan tim dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, namun pertandingan ini dimenangkan oleh tim dari UIN Maula Malik Ibrahim Malang . Pada hari kedua tim Al- Farroby A dipastikan lolos dan masuk dalam semi final dengan perolehan skor 24. Pada semi final tim Al- Farroby A dihadapkan dengan tim dari UIN Malang, lagi- lagi tim Al- Farroby A keluar menjadi pemenang, lalu mereka  dihadapkan dengan Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta  untuk memperebutkan juara 1. Tanpa diduga- duga Tim Al- Farroby A keluar menjadi pemenang juara 1. “moment ini sungguh unpredictable ketika kita lolos semi final, dan masuk final hingga kita keluar sebagai juara 1” ujar Faris selaku peserta lomba debate bahasa arab di tim Alfarabi

Terlepas dari sistem yang berbeda, pelayanan yang diberikan oleh UIN Sunan ampel selaku tuan rumah sudah cukup memuaskan, mereka menyediakan penginapan bagi semua peserta, walaupun penginapan yang tersedia ala pesantren. Namun, dipenginapan putri mereka hanya menyediakan satu toilet. Yang menurut saya fasilitas toilet tidak berbanding lurus dengan banyaknya orang yang ada disatu ruangan.
Beralih di bidang kaligrafi, IAIN Jember mendelegasikan tiga peserta, mereka adalah; Nur Azizah ( mahasiswi PAI semester 1), Line Martita (mahasiswi BKI semester 1), dan Qonitatun Nisa’ ( mahasiswi PAI semester V). Kompetisi kaligrafi ini di ikuti oleh 60 peserta dan berlangsung pada tanggal 24 November hari Kamis berlangsung di gedung Humaniora selama hampir satu hari. Fasilitas yang didapat dari panitia adalah Kanfas, selebihnya mereka membawa perlengkapan sendiri.
Hasil dari perlombaan kaligrafi cukup mengecewakan bagi mereka, karena mereka gugur untuk keluar menjadi pemenang. Namun dari kekalahan ini tumbuh semangat untuk berlatih dan terus berkarya. “Yah saya rasa hasil perlombaan ini menjadi pelajaran bagi kita untuk semakin giat dalam berlatih dan belajar. Untuk semakin memperbanyak karya kita.”  Ujar Nur Azizah.
Para peserta lomba yang berangkat ke Surabaya untuk mengikuti festifal Zukhruf merupakan mereka yang bernaung dalam organisasi ICIS (Institut of culture islamic studies)  . Dimana organisasi ini selalu unjuk gigi disetiap kompetisi dikancah jawa timur maupun nasional.  Hampir setiap tahunnya oraganisasi ini selalu menorehkan sumbangsih prestasi. 
            Para anggota ICIS ini, yang berangkat ke Surabaya mendapatkan dana dan pesangaon dari usaha mereka sendiri. “sebelum kita berangkat kita jual karya kaligrafi, buat sangu, kita jual dengan harga satu juta lima ratus untuk dua lukisan, disamping itu kita juga merogoh kantong pribadi kita, alhamdulillah hasilnya tidak mengecewakan” papar mas faris.
            Pada festifal Zukhruf terdapat beberapa sistem perdebatan yang berbeda, dimana dari 24 tim, langsung disaring ke semi final dengan indikator skor. Sejatinya, kompetisi debate bahasa arab ini menganut sistem Asian Parlementary debate system, yang diadopsi dari sistem debate bahasa inggris. Terlepas dari sistem yang berbeda, pelayanan yang diberikan oleh UIN Sunan ampel selaku tuan rumah sudah cukup memuaskan, mereka menyediakan penginapan bagi semua peserta, walaupun penginapan yang tersedia ala pesantren. Namun, dipenginapan putri mereka hanya menyediakan satu toilet. Yang menurut saya fasilitas toilet tidak berbanding lurus dengan banyaknya orang yang ada disatu ruangan.
            Harapan mereka sebagai runner up untuk kedepannya adalah melebarkan sayap kompetisi kekancah internasional. Besar kemungkinaan bagi mereka untuk mendapatkan kesempatan dan kemenangan di kancah internasional. karena beberapa kali mereka mendapat undangan dari USIM ??????????????? untuk mengikiti kompetisi debate bahasa arab se- ASIA. 
            Prosesi penutupan festifal Zukhruf ini berlangsung pada tanggal 25 November, hari jum’at  malam lalu mereka mengumumkan pemenang setiap kompetisi. Debate bahasa arab diraih oleh IAIN Jember sebagai jura 1 mengalahkan UII. Pemenang mendapatkan fresh money dengan nominal 1.750.000. 10% dari nominal itu akan mereka donasikan pada Kas ICIS.
 Lalu, tanpa disangka dan diprediksi best speaker diraih oleh delegasi dari IAIN Jember yaitu Anna Fitriana.
Intermezzo yang paling utama disajikan oleh dipenutupan Festifal Zukhruf adalah penampilan dari da’i yang tersohor yaitu KH. Zawawi Imron, beliau menampilkan orasi budaya yang sangat menarik perhatian para audience. penampilan dari seorang tokoh agama yang sekaligus budayawan.
sumber: Dian Cahyani
           
           
           

Kisah Sukses di Balik Acara Ma'rifah Jilid VIII, Tidak Hanya Untuk Menang Tapi Juga Tentang Belajar dan Terus Berkembang

Sukses opening Ma'rifah Jilid VIII di gelar, enam hari setelahnya perlombaan Ma'rifah Jilid VIII di laksanakan pada tanggal 17 Novem...