Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa Hari Santri diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Tanggal ini ditetapkan berawal dari sejarah panjang perjuangan para santri dan ulama dalam memerdekakan Indonesia. Pada tahun 1943, KH Muhammad Hasyim Asyari membuat kesepakatan diplomatik dengan Jepang untuk melatih para santri yang diberi nama Laskar Hizbullah. Para santri tersebut dilatih untuk menjadi pemuda yang tangguh dan mampu melawan penjajah di Indonesia. Kemudian laskar itu ikut menghadapi agresi militer Belanda. Hingga akhirnya KH Hasyim Asya'ri mengeluarkan Fatwa Resolusi Jihad NU pada tanggal 22 Oktober 1945. Dikutip dari laman NU, resolusi jihad ini mampu menggerakkan para santri dan pemuda untuk mempertahankan kemerdekaan dari Belanda dan Sekutu. Oleh karenanya, fatwa resolusi jihad itu lah yang menjadi dasar penetapan Hari Santi Nasional.
Pada tahun ini, Kementerian Agama Republik Indonesia telah menetapkan tema Hari Santri 2021, yaitu Santri Siaga Jiwa Raga.
"Ini sebagai bentuk pernyataan sikap santri Indonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia. Siaga Jiwa Raga juga merupakan komitmen seumur hidup santri untuk membela tanah air yang lahir dari sifat santun, rendah hati, pengalaman, dan tempaan santri selama di pesantren," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dikutip dari situs Kemenag.
Menag Yaqut menambahkan, makna "Siaga Jiwa" dalam tema tersebut berarti bahwa santri tidak lengah menjaga kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada akidah, nilai, dan ajaran Islam rahmatan lil’alamin serta tradisi luhur bangsa Indonesia. Oleh karena itu, santri tidak akan pernah memberikan celah masuknya ancaman ideologi yang dapat merusak pemikiran dan komitmen terhadap persatuan dan kesatuan Indonesia.
Kemudian, makna "Siaga Raga" berarti badan, tubuh, tenaga, dan buah karya santri didedikasikan untuk Indonesia. Karenanya, santri tidak pernah lelah berusaha dan terus berkarya untuk Indonesia.
"Jadi, Siaga Jiwa Raga menjadi sangat penting di era pandemi Covid-19 sekarang ini, di mana santri tetap disiplin dan tidak boleh lengah dalam melaksanakan protokol kesehatan demi kepentingan bersama," imbuh Menag Yaqut.
Oleh karena itu, pandemi Covid-19 bukan halangan untuk santri tetap bersinergi. Menumbuhkan semangat juang untuk selalu berada di jalan Allah. Terlebih peringatan Hari Santri tahun ini bersamaan dengan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW (Maulid Nabi). Sehingga para santri bersinergi merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional. Mulai dari acara pesantren yang dapat mengembangkan bakat dan minat para santri seperti drama, fashion show, hadrah, hingga turut andil dalam salawat akbar yang dilaksanakan di luar pesantren bersama kiai-kiai terkemuka. Tentu semuanya dilakukan dengan tetap menjaga nilai-nilai agama dan memerhatikan protokol kesehatan.