Pada hari Sabtu, 12 November 2022, ICIS UIN KHAS Jember mengadakan acara opening MA’RIFAH Jilid VI dengan grand acara Seminar Nasional yang dibuka untuk umum. Acara ini diselenggarakan di Gedung Kuliah Terpadu (GKT) lantai 3 UIN KH Achmad Siddiq Jember. Tepat pukul 08.00 WIB acara dimulai, diawali dengan acara opening kemudian dilanjutkan dengan seminar nasional yang diikuti oleh 100 peserta.
MA’RIFAH adalah singkatan dari Musabaqoh Arobiyah, Injliziyah, wa Funun Qur’aniyah. MA’RIFAH merupakan ajang perlombaan tingkat SMA/SMK/MA yang diselenggarakan ICIS UIN KHAS Jember setiap satu tahun sekali. Pada kesempatan kali ini telah sampailah pada MA’RIFAH Jilid VI, itu artinya sedang dilangsungkan acara MA’RIFAH yang ke-6 kalinya. Adapun tema yang diambil yaitu “The Glory of Qur’an”. Tema ini mengandung arti tentang kemuliaan Al-Qur’an yang menjadi pedoman seluruh umat Muslim di dunia. Hal ini juga sesuai dengan motto ICIS UIN KHAS Jember yang berbunyi:
مَنْ عَرَفَ لُغَةَ قَوْمٍ أَمِنَ مِنْ مَكَايِدِهِمْ
Artinya: Mastering Languages, Holding The World, Life With Al-Qur’an
Acara opening MA’RIFAH telah berjalan dengan lancar dan meriah. Dibuka oleh MC 3 bahasa (Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris) yang spektakuler dan ditutup dengan seminar nasional bersama pemateri keren, yaitu Gus Hafidzul Ahkam (Influencer, dai muda RCTI +). Adapun seminar nasional kali ini mengandung tema yang senada dengan tema MA’RIFAH, yaitu Save Generasi, Eksplorasi Modernisasi dalam Membentuk Insan Qur’ani.
Acara seminar nasional ini dimulai dari pembukaan oleh Zainal Alim Maulana (Anggota ICIS UIN KHAS Jember) sebagai moderator dan dilanjutkan dengan opening speech oleh Bapak M. Imam Machfudi, S.S. M.Pd Ph.D. (Kepala UPB UIN KHAS Jember). Setelah opening speech, barulah para peserta seminar dapat mendengarkan langsung materi yang sangat bermafaat dari Gus Ahkam. Beliau mengatakan bahwasannya apapun hajatnya, shalawat solusinya. Selain itu, ada salah satu kalimat menarik yang diucapkan oleh beliau pada saat memaparkan materinya dan kalimat ini juga menjadi pengingat bagi generasi muda sekarang. “Lebih baik kehilangan sesuatu karena Allah daripada kehilangan Allah karena sesuatu”, Gus Ahkam.