Senin, 19 Februari 2024

4 PRINSIP DEBAT YANG WAJIB KAMU KETAHUI!

 


Debat, seperti sebuah jembatan, menghubungkan beragam pandangan dan pemikiran. Jembatan ini menjadi tempat memperdebatkan dan memperluas pemahaman tentang suatu topik atau isu, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, serta memperoleh sudut pandang baru yang diterima kedua belah pihak. Debat dilakukan oleh siapa saja secara umum, dalam proses hukum, kalangan pemerintah dan kepentingan perlombaan. For your information ICIS UIN KHAS JEMBER menyediakan ruang buat kamu yang suka debat loh. Selain itu ICIS UIN KHAS JEMBER, juga memberikan benefit bagi para pencinta lomba debat. Tidak bisa dipungkiri debat dapat berpontensi arena konflik jika tidak dibangun dengan dasar prinsip-prinsip menghargai integritas, saling menghargai dan keadilan.

 1.    Menghargai Keragaman

Debat harus didasari dengan sikaf inklusif. Jika setiap pihak memiliki sikap inklusif maka akan tercipta sikap menghargai. Sangatlah penting setiap pihak menghormati dan mempertimbangkan pandangan yang beragam, bukan mencoba menjatuhkan dan menindaskan pihak lain. Dalam sebuah debat tentunya akan kaya dengan berbagai ide-ide yang membentuk landasan sehingga akan tumbuh pemikiran-pemikiran yang berkelanjutan. Jika salah satu pihak tidak memiliki sikap inklusif maka debat tidak akan mendapatkan hasil, hanyalah rasa keegoisan mengutamakan pandangan sendiri.

2.  Mengutamakan Etika

Etika berkomunikasi sangatlah penting dalam debat. Debat yang berkualitas akan menekankan pentingnya berperilaku sopan, memanipulasi dan tidak mengutik persoalan pribadi. Sejak debat capres dan cawapres 2024, etika komunikasi dalam debat sering dibincangkan. Salah satu capres dan cawapres 2024 dalam debatnya menyinggung persoalan pribadi capres dan cawapres 2024. Hal inilah kemudian menjadi sorotan publik tentang standar kualitas dalam debat. Menghargai lawan debat dan mencari kebenaran merupakan inti dari debat yang bermakna dan bernilai.  

 

3.  Membangun Argumentasi

Selain menghargai keragaman dan mengutamakan etika dalam debat, harus ada argument yang kuat dan dapat dibuktikan. Argumentasi yang kuat menjadi pondasi suatu jembatan. Seperti jembatan, jika bukan dari semen dan beton yang berkualitas maka jembatan itu akan mudah rapuh dan tidak bertahan lama. Pondasi berupa menanamkan silinder beton hingga ke lapisan yang keras akan menjadi pertukaran pandangan yang substansial.

 

4.  Keterampilan Berpikir Kritis

Tidak hanya argument yang kuat, keterampilan berpikir kritis juga tak kalah pentingnya. Selain mempertanyakan asumsi, menghadirkan dan mengevaluasi bukti, debat menjadi ajang mengembangkan kemampuan individu untuk mengungkapkan pandangan secara rinci, logis dan berdasarkan bukti. Setelah pondasi proses pembangunan jembatan selanjutnya oprit jembatan. Oprit jembatan ini akan menjadi penghubung jembatan sehingga menjadi jembatan yang utuh. Eits jembatan penghubung belum selesai lho. Setelah pekerjaan oprit jembatan selanjutnya pembuatan drainase pada jembatan dan pengujian loading test jembatan.

Membangun Jembatan Penghubung

Pada akhirnya, debat yang baik tentang jembatan penghubung yang terbuat dari pondasi yang kuat, serta oprit jembatan dan drainase jembatan. Bahan dasar baja dan beton menjadi standar kualitas jembatan penghubung. Debat merupakan ruang dimana tempat pertukaran-pertukaran ide berlangsung, memperkaya pemahaman, dan menghargai keragaman. Hanya dengan membangun jembatan penghubung, kita dapat menemukan jalan pemisah keragaman.


By: Nurul Hasanah

Editor: Kabid & Wakabid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Sukses di Balik Acara Ma'rifah Jilid VIII, Tidak Hanya Untuk Menang Tapi Juga Tentang Belajar dan Terus Berkembang

Sukses opening Ma'rifah Jilid VIII di gelar, enam hari setelahnya perlombaan Ma'rifah Jilid VIII di laksanakan pada tanggal 17 Novem...