Minggu, 03 Desember 2023

Palestina Butuh Kita

 

Pemicu awal konflik antar Palestina dan Israel adalah perebutan tanah hak milik Palestina. Pemicu ini kemudian terjadilah penjajahan kemanusiaan yang dilakukan oleh biadab Israel. Kekerasan, ancaman, dan pembunuhan sudah menjadi hal yang biasa di Palestina. Di mulai dari tahun 1967 hingga sekarang Israel menjajah Palestina tanpa ampun. Ratusan nyawa dan bangunan hancur diserang Israel. Hujan roket dan ledakkan bom menjadi hal biasa. Penjajahan kemanusiaan Israel terhadap Palestina menyebabkan perekonomian memburuk parah, bahkan kelaparan dimana-mana. Masyarakat Palestina hanya mengandalkan bantuan dari negara lain untuk bertahan hidup. Namun masyarakat Palestina tidak tinggal diam, mereka terus berjuang untuk mempertahankan tanah airnya. Mereka memilih untuk berjuang atau mati syahid.

Tidak tinggal diam Palestina melakukan penyerangan pada tanggal 7 Oktober 2023 dengan mengirimkan ribuan roket ke Israel. Penyerangan ini membuat Israel geram dan melakukan penyerangan balik, yang menyebabkan korban jiwa terus bertambah. Banyak sekali korban jiwa terutama perempuan, anak kecil, balita hingga bayi pun menjadi korban.

Penyerangan Israeterhadap Palestina sebagai bentuk perlawanan dianggap sebagai teroris oleh Amerika Serikat. Jika melihat dari siapa yang paling kejam? Israel lah yang paling kejam, puluhan tahun masyarakat Palestina dijajah dan tertindas. Begitu sebaliknya ketika Israel menyerang, menindas, membusur, membunuh, membantai masyarakat Palestina, Amerika Serikat hanya terdiam. Amerika Serikat seringkali menyebut dirinya sebagai negara yang menghargai nilai-nilai keadilan, mencegah penindasan, ini tidak berlaku pada Palestina.

Dikutip dari CNBC Indonesia penyerangan Palestina oleh Hamas terhadap Israel telah memakan korban 600 jiwa warga Israel, 2.000 terluka dan ratusan lainnya disandera oleh Hamas. Hamas adalah salah satu gerakan pejuang kemerdekaan Palestina. Palestina termotivasi untuk menyerang Israel salah satu sebabnya ialah ingin menggagalkan normalisasi Arab Saudi dengan Israel. Perlawanan Hamas ini mematahkan mitos yang katanya tentara Israel paling baik dan tangguh.

Penjajahan kemanusiaan Israel terhadap Palestina selama bertahun-tahun tidak kunjung selesai. PBB, WHO dan organisasi internasional lainnya tidak turut ikut campur, ini sangat dipertanyakan, tidak perlu memandang ideologi atau agama, cukup menjadi manusia yang peduli sesama. Tidak ada lagi Hak Asasi Manusia di Palestina, semua dihancurkan oleh Israel. Ketika penderitaan yang dirasakan oleh saudara kita Palestina, sangatlah wajar jika mereka melakukan perlawanan. Palestina berjuang untuk mendapatkan hak-haknya kembali, Palestina ingin hidup bebas dan damai tanpa harus adanya penindasan.

Bertepatan hari santri 22 Oktober 2023 Israel kembali melakukan penyerangan udara di Gaza. Puluhan mayat terlentang di depan halaman masjid Al Aqsa. Tidak sampai di sini penyerangan kembali di sebuah rumah di Gaza. Penyerangan terus digalakan oleh Israel tidak tau sampai kapan. Ini salah satu balasan Israel terhadap serangan palestina kepada Israel Minggu lalu. Dikutip dari detikjateng.com untuk memperingati hari santri nasional, para santri menggelar salat gaib untuk saudara kita palestina di yayasan perguruan Islam monumen Mujahidin Bageng, kecamatan Gembong, kabupaten Pati, Jawa Tengah. Salat gaib dilaksanakan pukul 07.30 WIB yang 2 dipimpin oleh kiai Ahid Nabhan selaku pengasuh pondok pesantren Mujahidin Bageng. Shalat gaib ini dilakukan sebagai bentuk prihatin kepada masyarakat Palestina yang tertindas oleh biadab Israel.

Penderitaan masyarakat Palestina akibat kebiadaban Israel, ada banyak orang-orang yang berhati mulia dan simpati turut memberikan bantuan. Salah satunya masyarakat Indonesia yang selalu konsisten membantu Palestina. Dukungan masyarakat Indonesia berupa pengumpulan dana, membangun rumah sakit di Gaza, bahkan terjun langsung membantu masyarakat Palestina. Dan beberapa masyarakat Indonesia yang melakukan kegiatan kemanusiaan di Palestina, mati syahid dalam tugasnya.

Bukan hanya Indonesia, ada banyak bentuk dukungan-dukungan Palestina. Dikutip dari CNBC Indonesia, dalam laga Liverpool vs Everton penonton mengibarkan bendera Palestina sebagai wujud solidaritas untuk masyarakat Palestina. Selanjutnya dikutip dari liputan6.com demostran pro palestina membanjiri jalanan menuju gedung kongres Amerika Serikat menuntut diakhirinya aksi militer Israel di Gaza. Kemudian dikutip dari sindonews.com seorang Khamzat Chimaev meminta izin kepada Ramzan Kaydrov untuk menyerahkan dirinya berperang untuk Palestina. Dan banyak lagi aksi-aksi lainnya yang mendukung saudara kita di Palestina.

Lantas mengapa kita harus membela saudara kita di Palestina?

Penjajahan Israel terhadap Palestina sangat erat kaitannya dengan hak asasi manusia dan keadilan. Tidak perlu menjadi muslim cukup menjadi manusia yang peduli terhadap sesama. Tujuan dari pembelaan ini untuk mengakhiri penjajahan Israel terhadap Palestina. Kita sebagai umat Islam dan manusia sebagai pendukung keadilan memiliki tanggung jawab moral untuk membantu, membela dan mendukung Palestina untuk menjadi negara yang merdeka, negara yang berdaulat dan negara yang independen. Tidak hanya itu, kemerdekaan Indonesia yang pertama kali diakui oleh dunia adalah Palestina. Palestina mendukung kemerdekaan kita. Untuk itu, mengapa masih dipertanyakan? Ada banyak dukungan yang telah dilakukan jadi tunggu apa lagi?

Dalam kitab suci Al-Qur’an penjajahan kemanusiaan Israel terhadap Palestina tercatat dalam firman-Nya surat Al-A’raf ayat 137 yang berbunyi : Dan kami pusakakan kepada kaum yang telah tertindas itu, negeri-negeri bagian timur bumi dan bagian baratnya yang telah kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir’aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka. Dari banyak nya dukungan-dukungan untuk saudara kita palestina yang telah dilakukan, tentunya terbuka lah hati kita untuk turut serta membantu dan mendoakannya. Untuk itu mari kita berdoa untuk saudara kita di Palestina.


By : Nurul Hasanah

Editor : Kabid & Wakabid

Minggu, 19 November 2023

Bingkai Acara Dan Closing Ma’rifah Jilid VII “ Bersatu Dengan Terciptanya Keberagaman Budaya “


Setelah beberapa rangkaian acara pada tanggal 18 November, kali ini pada hari Minggu, 19 November 2023 ICIS UIN KHAS Jember kembali meramaikan suasana kampus UIN KHAS Jember yang dihadiri oleh peserta lomba Ma’rifah Jilid VII se-Jawa Timur. Semua peserta telah sampai dilokasi, baik dari dalam kota ataupun luar kota yang tentu sudah siap mengikuti ajang sebuah perlombaan. Semangat dan antusiasme peserta dalam mengikuti ajang kompetisi ini sangat tampak, dengan kedatangannya pada hari sabtu malam, bahkan terdapat beberapa peserta yang turut memeriahkan acara grand opening pada hari Sabtu.

Terdapat 6 cabang lomba dalam acara ini, yaitu Musabaqoh Tilawatil Qur’an, Musabaqoh Hifdzil Qur’an, Kaligrafi Kontemporer, Khitobah Arabiyah, Reading Poetry, dan juga Musabaqoh Fahmil Qur’an yang diikuti secara beregu. Acara ini dimulai pada pukul 07.30 WIB yang di tiap-tiap ruangan yang sudah dipersiapkan. Prepare yang dipersiapkan oleh peserta sangatlah matang. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai properti yang dibawa oleh peserta, contohnya pada lomba Reading Poetry dengan berbagai macam kostum yang ditampilkan, bahkan singo ulung dari salah satu peserta ikut memeriahkan acara lomba. Lain dari itu, penampilan-penampilan yang ditampilkan di masing-masing cabang lomba sangatlah spektakuler.

Antusiasme peserta juga tampak dari jumlah peserta yang andil dalam menyukseskan acara Ma’rifah Jilid VII ini. Terhitung ada 342 peserta yang datang dari berbagai daerah di Jawa timur menghiasi kawasan UIN KHAS Jember. Bahkan tingginya suhu kota Jember saat ini tidak menyurutkan semangat para peserta untuk menampilkan performa terbaiknya. Sesuai dengan data yang ada, peserta terbanyak yang mengikuti ajang lomba yakni dari cabang lomba Musabaqoh Fahmil Qur’an dengan total 99 peserta yang dibagi menjadi 33 regu. Hal ini sangat menujukkan suksesnya acara yang diselenggarakan oleh ICIS UIN KHAS Jember yang sudah dipersiapkan dengan matang oleh tim panitia.

Melihat banyaknya peserta, lomba kali ini terbagi menjadi 2 sesi, yaitu sesi pagi dan siang yang dipisah dengan waktu ishoma. Lomba pada acara Ma’rifah ini, tentunya membuat para juri kebingungan dalam menilai karena best performance dari setiap peserta yang dibawakan. Lomba Ma’rifah akan berakhir pada pukul 16.00 WIB yang kemudian dilanjutkan dengan acara closing Ma’rifah Jilid VII.

Closing acara Ma’rifah dimulai pada pukul 19.30 WIB yang dipandu dengan dua host. closing Ma’rifah ini merupakan rangkaian acara terakhir yang ada dalam susunan acara Ma’rifah Jilid VII dan merupakan acara yang ditunggu-tunggu oleh para peserta Ma’rifah  yakni sesi penerimaan hadiah atas prestasi yang diraih oleh para juara. Acara ini dimulai dengan prakata yang disampaikan oleh ketua panitia Ma’rifah, kemudian disusul oleh prakata dari presiden ICIS dan terakhir disampaikan oleh pembina ICIS UIN KHAS Jember. Sebelum memasuki acara inti yakni pengumuman juara dan pembagian hadiah, terlebih dahulu para audience disuguhkan dengan acara hiburan yang diisi oleh tim tari ICIS UIN KHAS Jember. Performance ini juga untuk mengiringi acara inti pada closing Ma’rifah Jilid VII.

Pembagian hadiah dilaksanakan pada pukul 20.30 WIB, tampak wajah bahagia dari para pemenang lomba Ma’rifah Jilid VII. Para juara maju dan naik ke atas panggung untuk mengambil piala penghargaan dan tak lupa pula sesi pengambilan foto untuk diabadikan.

Dengan ditutupnya acara ini oleh host closing Ma’rifah jilid VII, berakhirlah acara Ma’rifah Jilid VII. Acara yang sangat meriah ini tentunya akan memberikan banyak kenangan bagi seluruh yang turut andil dalam mewujudkan suksesnya acara Ma’rifah Jilid VII, baik dari panitia, peserta, tamu undangan, pihak sponshorsip serta media partner. Harapan untuk selanjutnya adalah ICIS UIN KHAS Jember  terus menjadi wadah dalam acara Ma’rifah yang dapat mengembangkan potensi putra dan putri bangsa serta menjadi wasilah untuk mencapai mimpi-mimpi mereka.

 

By : Choula Afifah & Yuly Navisah

Editor : Kabid & Wakabid

MEMAHAMI ADAT DALAM BINGKAI SYARI’AT MELALUI SEMINAR NASIONAL MA’RIFAH JILID VII



Pada hari Sabtu, 18 November 2023 tepatnya pukul 13.00 WIB setelah acara grand opening Ma’rifah Jilid VII resmi dibuka, ICIS UIN KHAS Jember mengadakan acara seminar nasional dengan judul “STANDAR BUDAYA NUSANTARA DALAM PERSPEKTIF DAKWAH ISLAM” yang dibawakan oleh Lora Ismael Al-Kholilie dan Gus M. Ali Zainal Abidin atau biasa dikenal dengan sapaan Gus Ebid. Seminar ini merupakan serangkaian acara dari MA’RIFAH Jilid VII yang dipandu oleh ustad Fathoni Arifandi selaku kehormatan ICIS dan dibuka dengan opening speech oleh ustad M. Imam Machfudi, kepala UPB UIN KHAS Jember.  Seminar ini dilaksanakan di Gedung Kuliah Terpadu (GKT) UIN KHAS Jember lantai 3 dengan suasana yang sangat tenang dan antusias penonton dari kalangan umum. Materi yang dibawakan, mampu menghipnotis para audience untuk menyimak setiap kata yang disampaikan oleh pemateri. Dengan dipandu oleh seorang moderator, acara seminar tersebut mengalir lancar sampai pada akhir acara.

Sesuai dengan tema yang ditawarkan dalam seminar ini, lora Ismael Al-Kholilie menjelaskan bahwa datangnya syari’at bukan untuk menyalahi adat. Beliau juga menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan dakwah adalah sesuatu yang cakupannya luas, bukan terbatas pada metode ceramah dengan menyampaikan ajaran Islam saja, tetapi keluar dari situ dakwah dapat dilaksanakan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah yang digunakan oleh Sunan Kalijaga dengan metode penampilan wayang sebagai media dakwah. Dari sejarah ulama Nusantara menunjukkan bahwa Islam tidak kontradiktif dengan budaya, “ افعل ما تشاء ما لم يخالف الشرع   yang artinya lakukan budaya selama praktiknya sesuai dengan syari’at agama. Konteks penyebaran wali songo perlu diikuti, yakni menyebarkan agama dengan akulturasi budaya dan dengan menggunakan metode “bullus”  filosofinya “melebu tapi alus, alon-alon asal kelakon” lembut menyentuh hati yang menggambarkan dakwah wali songo bil hikmati yang disimbolkan dengan seekor kura-kura sungai.

Beliau juga menjelaskan bahwa “لا ينبغي الخروج من عادة الناس” maksudnya jika daerah kita memiliki suatu adat, budaya, dan juga tradisi, maka kita dianjurkan untuk mengikuti kebiasaan daerah tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menarik dan menjaga hati warga disekeliling daerah tersebut dan juga agar tidak terjadi fitnah antar golongan. Akan tetapi hal ini dibatasi dengan sesuatu yang berkaitan dengan syari’at, yakni jika adat tersebut menyalahi aturan syari’at, maka lebih baik untuk dihindari.

Penyampaian materi yang sangat kompleks disampaikan dengan jelas, penyampaian tersebut dilanjutkan oleh gus Ebid sebagai pemateri ke-2 dalam acara seminar tersebut. Gus Ebid menyambung penjelasan bahwa,” تزببت وانت خرس ” yang bermakna generasi muda jangan terlalu cepat dalam mencari panggung, hendaklah dengan memperbanyak modal keilmuan dan akhlak terlebih dahulu. Dawuhnya “Jika terdapat alumni muda, maka jangan terburu-buru untuk mendirikan sebuah yayasan, akan tetapi alangkah baiknya jika membantu yang lebih tua dalam memajukan dan juga mengembangkan sebuah yayasan.”

Seminar tersebut berakhir pada pukul 16.00 WIB yang ditutup dengan sesi foto bersama dengan pemateri. Seluruh  audience, baik peseta seminar atau panitia berkesempatan mengabadikan momen yang berharga ini. Tak hanya foto, banyak dari audience juga mengabadikan momen ini dalam bentuk video.


By : Choula Afifah & Yuly Navisah

Editor : Kabid & Wakabid

AKULTURASI BUDAYA DALAM BINGKAI MA’RIFAH JILID VII

 


Sabtu, 18 November 2023 ICIS UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember kembali mewarnai kampus tercinta. Kali ini ICIS UIN KHAS Jember mengadakan agenda tahunan terbesar yakni acara MA’RIFAH JILID VII. Acara grand opening Ma’rifah ini diadakan di Gedung Kuliah Terpadu (GKT) UIN KHAS Jember. Ma’rifah Jilid VII kali ini mengangkat tema “The Enchanted Of Culture”, berasal dari kata “The Enchanted” yang berarti pesona dan “Culture” berarti budaya. Tema ini mengusung simbol wayang dan masjid kudus. Simbol wayang disini melambangkan suatu budaya khas Indonesia yang mampu mempersatukan umat Islam melalui sarana dakwah yang dibungkus dengan kisah berbagai tokoh-tokoh dan cerita-cerita yang dapat diambil hikmahnya. Sedangkan simbol menara kudus disini melambangkan arti dari persatuan budaya yang ada pada saat itu, yaitu budaya Hindu Budha dan Islam yang terlihat dalam arsitekturnya. Jadi, dapat diartikan bahwa makna dari filosofi acara Ma’rifah Jilid VII ini adalah gambaran keberagaman anggota ICIS yang menyatukan berbagai unsur budaya dan diwujudkan dalam divisi seni qur’ani, ilmu qur’ani dan ilmu bahasa asing.

Acara grand opening Ma’rifah banyak dihadiri oleh para tamu undangan diantaranya yaitu peserta lomba, HMPS, pembina ICIS, dewan konsultan dan kehormatan, serta wakil rektor III UIN KHAS Jember yang mewakili rektor UIN KHAS Jember.  Hal ini menunjukkan bahwa keberagaman bukanlah penghalang untuk menyambung silaturahmi.

Grand Opening dimulai pada pukul 08.30 WIB dan dibuka oleh MC 3 bahasa yaitu Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan juga Bahasa Indonesia yang menghangatkan pagi hari itu. Dengan performa yang tinggi tentunya sangat mencerminkan semangat dari para pembawa acara dalam menyukseskan acara Ma’rifah Jilid VII pada kali ini. Dimulai dengan acara pembukaan, pembacaan ayat suci al-qur’an, sambutan-sambutan hingga hiburan yang terlaksana satu demi satu dengan tanpa adanya hambatan. Sambutan pertama disampaikan oleh ketua umum panitia Ma’rifah Jilid VII yaitu Ahmad Farid Mukhlis yang disusul oleh sambutan kedua disampaikan oleh presiden ICIS yaitu Zahrotun Nur Fadillah dan sambutan terakhir disampaikan oleh rektor UIN KHAS Jember yang diwakili oleh wakil rektor III UIN KHAS Jember yaitu, bapak Dr. Khoirul Faizin. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan “selamat dan semangat atas terlaksananya acara Ma’rifah Jilid VII.” Untaian kata demi kata disampaikan berhasil menumbuhkan semangat para audience, baik dari tim panitia, peserta maupun tamu undangan.

Setelah penyampaian sambutan-sambutan, dilanjutkan oleh acara peresmian pembukaan Ma’rifah Jilid VII dengan adanya simbolis yang dipimpin oleh ustadz Nidzom Hamami selaku pembina ICIS dan didampingi oleh presiden ICIS dan ketua Ma’rifah Jilid VII. Setelah acara resmi dibuka, dilanjutkan dengan sambutan oleh ustad Nidzom, selaku Pembina ICIS. Beliau menceritakan napak tilas perjalanan ICIS UIN KHAS Jember dan menyampaikan bahwa ajang Ma’rifah ini bukan hanya untuk mengadu kemampuan dan kemahiran, namun juga menjalin ukhwah islamiyah baik antara panitia dan juga peserta. Pesan beliau kepada peserta Ma’rifah Jilid VII yakni agar tetap selalu semangat, berkarya dan berprestasi. Lawan dalam lomba bukan berarti musuh yang harus kita habisi namun tak lain adalah saudara yang harus kita rangkul. Tak lupa beliau juga berpesan terhadap seluruh panitia untuk selalu saling mendukung dan saling bekerjasama dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh ICIS UIN KHAS Jember.

Sebelum acara tersebut berakhir, para audience disuguhkan dengan penampilan tari wonderland Indonesia yang ditampilkan oleh lima penari dari anggota ICIS UIN KHAS Jember. Penampilan yang sangat memukau dan mendapat tepuk tangan banyak dari para audience.


By : Choula Afifah & Yuly Navisah

Editor : Kabid & Wakabid


Sabtu, 21 Oktober 2023

Peran Santri untuk Negeri di Era Globalisasi


تجدرالإشارة إلى أن شعار "انتصار الدولة الإندونيسية بحركة طلبة المعاهد" بدأ ينتشر بين أسماع المجتمع الإندونيسي. بالإضافة إلى ذلك ظهر اشعار المذكور في اللوائح والملصقات في الطرقات والشوارع. وهذا إن دل على شيء فإنما يدل على قرب الاحتفال باليوم الوطني لطلبة المعاهد بإندونيسيا. رأى البعض أن هذا اليوم عبارة عن التصريح بوجوب الجهاد وفق قرار جمعية نهضة اللعلماء في عهد الاستعمار الهولاندي. ويشعر هذا الرأي بأن اليوم هذا عبارة عن حفلة يحتفل بها كل من انتسب إلى جمعية نهضة العلماء فحسب. وهذا طبعا في معزل عن الصحة. ولكن اليوم الوطني لطلاب المعاهد شامل لكل من انتسب إلى المعاهد بإندونيسيا حتى يزداد روح الجهاد قوة في جميع المجالات. ومن هذه المقالة المتواضعة أرادت الكاتبة تأكيد دور طلاب المعاهد وراء تعزيز روح الجهاد من أجل هذه الدولة؟

إضافة إلى ذلك، لزاما على كل طلبة المعاهد في هذا العصر ٤.٠ أن يضع نصب عينيه على تطويرملكتهم في المجال التكنولوجي. وقد قال وزير الشؤون الدينية في مناسبة قرار الشعار باليوم الوطني لطلبة المعاهد بإندونيسيا مصرحا بأهمية المجال المذكور لهم : "لا بد على طلبة المعاهد أن يكون في نفوسهم روح الجهاد في جميع المجالات خاصة من المجال التكنولوجي". فلذلك ترجو الكاتبة منهم أن يشارك في تفعيل المجال التكنولوجي، يتمثل بهافي كتابة المحتويات المتأسسة على المبادئ الموثوقة في الشبكة الدولية.

 و من البديهي إن الطلبة المعاهد لها دور مهم على مستقبلة الدولة في هذا العصر. و ممّا لا نعلم خلافا أنّ هذه الدولة الإندونيسية  قد يدعم موهبة طلبة المعاهد  من أجل حركته الملموسة على تطوير مجال التكنولوجية بوجود البطولة الإسلامية الوطنية في كل المعاهد.و مما يلفت الأنظار المشاركة من بعض طلبة المعاهد في مسابقة الكتابة العلمية على المستوى الوطني.  وبالتالي صاروا من المتفوقين فيها. بجانب ذلك من الطلبة من نشر المعارف والمعلومات المفيدة والمفاهيم الصحيحة من خلال الشبكة العالمية. فهذا دليل على دورهم الفعال ومشاركتهم المشكورة التي يستمر بها الدعوة في عصر المجتمع الرقمي. وهذا موقف منهم سديد حيث يشار إليهم بالبنان..

انطلاقا منا سبق ذكره من أهمية دور طلبة المعاهد في عصر المجتمع الرقمي يلزم عليهم أن يتزودوا  بالمعلومات بالإضافة إلى تجديد معرفتهم خول القضايا المعاصرة. فإن الزمان يتطور وصار ما يواجهها الناس من المشكلات في الحياة أكثر.  وطلبة المعاهد لديهم آلة يحلون بها تلك المشاكل. وهي العلم. ومن الخطورة بمكان أن يتمسكوا بثلاث مبادئ في تفعيل الشبكة العالمية ونشرهم للعلم. أولا: أن يتمسكوا بمفهوم التوسط في الدين. ثانيا، أن يراعوا المصالح بين الأمم. ثالثا، أن يحافظوا عل الوحدة وفق المبدأ الثالث: وحدة إندونيسة

مسك الختام، ترجو الكاتبة من طلبة المعاهد في سائر أناء العالم أن يجاهدوا بما عندهم من الطاقات والمعلومات حتى يستفيد بها الناس في سائر المجالات. وبذلك يتحقق قول القائل "شبان اليوم رجال الغد وبأيديهم أمر الأمة"

تهنة حارة

لليوم الوطني لطلبة المعاهد بأندونيسيا!

 

الكلمات المفتاحية : المجتمع الرقمي

Editor : Faris Maturedy


            “Jihad Santri Jayakan Negeri,” jargon itu sudah mulai memeriahkan jalanan melalui spanduk dan baliho bahkan berbagai seruan dan ucapan di media sosial sejak awal bulan Oktober. Sudah hampir satu dasawarsa, hari ini diperingati oleh seluruh masyarakat Indonesia sebagai Hari Santri Nasional 2023. Bagi saya, bahkan seluruh santri di Indonesia, perayaan ini memang mempunyai kesan dan momen tersendiri. Meskipun pada mulanya ada kontroversi terhadap penentuan Hari Santri Nasional yang diresmikan oleh Presiden Jokowi, karena dianggap Hari Santri adalah hanya momentum resolusi jihad dari Nahdlatul Ulama’ saja, tapi bukan itu yang akan menjadi pembahasan menarik di HSN 2023 ini. Namun sekarang yang terpenting adalah bagaimana peran santri dapat menjadikan Hari Santri Nasional sebagai gebrakan untuk terus berprestasi dan berkontribusi bagi negeri.

Simpelnya sih mudah-mudahan di tahun ini sudah tidak ada lagi santri yang hanya menyeruput kopi sambil menghafal Amtsilatut Tashrifiyah, bukan karena apa, akan tetapi dunia hari ini sudah masuk di era yang harus melek teknologi digital. Hal ini sejalan dengan makna dari jargon Hari Santri Nasional 2023 yang disampaikan oleh menteri agama negara Indonesia yaitu jayakan negeri dengan jihad intelektual di era transformasi digital. Jihad intelektual dalam rangka melawan kebodohan dan ketertinggalan dengan cara mengambil peran di era transformasi digital. Sederhananya santri turut ikut serta dalam dunia pendidikan, mengisi ruang digital dengan penguatan literasi keagamaan yang moderat serta berdasarkan prinsip Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin dan masih sesuai prinsip dasar negara Indonesia. Bisa juga ikut berperan di bidang politik dengan menjadi teladan dalam momentum pemilihan pemimpin bangsa Indonesia sesuai asas luber jurdil, dan masih banyak lagi jihad yang harus dilakukan oleh para santri diseluruh daerah di Indonesia.

Harapan dan tujuan tersebut sebenarnya telah didukung oleh pemerintah Indonesia yakni adanya ajang lomba yang diadakan oleh kementerian keagamaan dengan mengajak pesantren dan beberapa kota di Indonesia untuk mengasah skill yang dimiliki oleh para santri dan menyemarakkan Hari Santri 2023. Tidak hanya pada saat perayaan Hari Santri saja, pemerintah juga mendukung dalam mengasah prestasi santri melalui adanya afirmasi bentuk pelatihan digital bagi para santri. Sebenarnya prestasi santri di era transformasi digital sudah tidak diragukan lagi, terbukti beberapa santri yang menyabet juara internasional dalam cabang lomba bidang penulisan. Kemudian para santri juga aktif dalam konten di media sosial tentang pembelajaran keagaman dan masih banyak lagi.

Semua keterlibatan santri yang telah dilaksanakan dan yang diharapkan untuk bangsa Indonesia tetap harus sejalan dengan prinsip dan peran penting sebagai seorang santri. Ada 3 peran penting bagi santri. Pertama,  santri harus terus berperan untuk menjelaskan Islam yang rahmatan lil aalamiin, menanamkan pemikiran yang moderat dan melawan pemikiran yang ekstrim, dan mampu menjelaskan karakter-karakter Islam yang selalu berimbang (tawazun) dan toleran (tasamuh). Kedua, santri dapat dan perlu berperan aktif berkontribusi pada perdamaian dunia untuk memperkuat inisiatif-inisiatif yang telah dilakukan pemerintah Indonesia yang selama ini sangat aktif dalam berkontribusi kepada perdamaian dunia. Ketiga, santri harus mampu menjadi perekat persatuan bangsa karena persatuan adalah kunci bangsa kita untuk maju bersama. Upaya kita untuk berkontribusi lebih banyak terhadap dunia tidak akan pernah terwujud tanpa persatuan.

Semoga santri dapat mendobrak dunia dengan jihad intelektual di era transformasi digital sesuai apa yang diharapkan oleh negeri ini. Selamat Hari Santri Nasional 2023 !***

By : Arshalina Maulani

            Editor : Kabid & Wakabid Litbang

Selasa, 12 September 2023

EVALUASI DALAM BINGKAI HISPARI “HEALING SERU PANITIA MA’RIFAH”

 

Hari libur kemarin tepatnya Minggu, 10 September 2023 ICIS UIN KHAS Jember mengadakan Healing Seru Panitia Ma’rifah (HISPARI), yaitu acara yang ditujukan untuk seluruh panitia MA’RIFAH ICIS UIN KHAS Jember. Acara ini guna untuk mengembalikan atau merefresh kembali pikiran tim panitia yang sedang dikejar deadline masing-masing tugasnya diadakan evaluasi kepengurusan yang tentunya terlibat dalam kepanitiaan. Kegiatan HISPARI yang di rancang dengan jalan-jalan seru ini, sebagai salah satu jalan untuk mengikat tali persaudaraan dan keakraban antar sesama. Dengan memilih wisata Kampung Durian Pakis Jember dengan suasana yang sejuk dan aesthetic sangat cocok untuk menyegarkan pikiran. Healing seru ini dihadiri langsung oleh presiden ICIS yaitu kak Della dan juga kak Izza selaku wakil presiden juga kak Farid selaku ketua panitia MA’RIFAH jilid VII.

Bidang kaderisasi cukup berhasil dalam mengonsep acara, karena acara HISPARI berjalan dengan sangat lancar juga memberikan kesan yang baik bagi seluruh panitia yang turut andil dalam meramaikan acara ini. Serangkaian acara dilakukan dengan penuh keseruan dan canda tawa. Seluruh anggota andil dalam mensukseskan lomba yang diberikan oleh bidang kaderisasi. Beberapa games seru yang dilakukan yaitu memasukkan kayu dalam botol, akan tetapi lomba ini terkonsep tidak seperti biasanya yang hanya dilakukan oleh satu orang saja, konsep dari lomba ini disesuaikan dengan tujuan adanya HISPARI yaitu untuk mengikat persaudaraan. Lomba tersebut dilakukan secara berkelompok, terdapat 3 kelompok denga masing-masing kelompok tujuh anggota caranya dengan mengikatkan tali disetiap pergelangan tangan dan targetnya yaitu memasukkan kayu dengan tanpa melihat atau membelakangi posisi kayu. Anggota kelompok hanya diperbolehkan untuk mendengarkan dan juga mengikuti instruksi dari ketua kelompok. Lomba ini sangat mengundang tawa seluruh panitia dan pada akhirnya lomba tersebut di menangkan oleh kelompok satu.

Usai lomba dilakukan, seluruh panitia dipersilahkan untuk sholat sebelum acara makan bersama. Suasana dingin dan segarnya daerah pegunungan, sangat mendukung bagusnya pemandangan dan memanjakan mata. Setelah selesai kegiatan, seluruh panitia melakukan istirahat, sholat dan makan. Kemudian tim kaderisasi menyiapkan makan siang untuk seluruh panitia, dengan penuh keberkahan, makanan yang disediakan oleh tim kaderisasi habis tak ada sisa. Setelah makan bersama, seluruh panitia diperkenankan melakukan aktivitasnya masing-masing. Mandi di sungai menjadi salah satu pilihan panitia tim laki-laki, sedangkan jelajah kuliner dan juga cerita bersama menjadi pilihan oleh panitia tim perempuan, sebelum akhirnya acara tersebut dibubarkan. Tepat pada pukul 14.30 WIB tim kaderisasi membubarkan acara tersebut hingga satu persatu seluruh panitia pulang.

Alhamdulillah ‘ala kulli hal, HISPARI berjalan dengan lancar. Tentunya harapan dari ketua panitia MA’RIFAH, seluruh anggota mampu terus menjalankan tugas sesuai dengan deadline acara dan tentunya adanya ikatan yang baik antar pengurus menjadi objek utama dari suksesnya acara ini.***


By : Choula Afifa

Editor : Kabid & Wakabid Litbang

Minggu, 10 September 2023

LITBANG ICIS UIN KHAS Jember Menghidupkan Kembali Seminar Kepenulisan Mahasiswa

 



Di hari libur kali ini, LITBANG ICIS UIN KHAS Jember mengadakan acara seminar kepenulisan mahasiswa dengan mengusung tema “Efective Strategy : Kiat Kiat Menulis dan Publikasi Jurnal” yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 09 September 2023. Rupanya, acara ini pertama kali yang diadakan LITBANG setelah pandemi mereda. Sebelumnya, acara ini dilaksanakan secara online. Dan alhamdulillah, tahun ini kembali diselenggarakan. Bagi yang belum mengenal LITBANG, sedikit penulis jelaskan apa itu LITBANG dan bagaimana dunia seputar LITBANG itu sendiri. LITBANG adalah singkatan dari penilitian dan pengembangan. LITBANG merupakan salah satu bidang yang ada di ICIS dan bergelut di dunia kepenulisan. Anggota LITBANG berasal dari beberapa divisi yang ada di ICIS. Perpaduan ide antar divisi menciptakan sebuah harmoni yang apik sehingga muncul ide-ide yang mumpuni. Terbukti setiap minggunya LITBANG ini memposting quotes menarik yang membangun kembali semangat pembaca. Tak hanya itu, LITBANG setiap bulan menerbitkan artikel-artikel yang sangat dinanti-nanti oleh pembaca. Baik seputar kegiatan yang diadakan oleh ICIS, dan hari-hari peringatan. Hal ini, tentunya akan menggaet pembaca untuk semakin penasaran tentang ICIS UIN KHAS Jember. Itulah sedikit perkenalan tentang LITBANG.

Back to topic. Sesuai dengan alur LITBANG yang bergelut di dunia kepenulisan, seminar kali ini mengangkat jurnal sebagai topik pembahasan. Acara seminar ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa, apa sih jurnal itu dan bagaimana cara menulis dan juga mempublikasikan jurnal. Disampaikan oleh Mr. Sandi Ferdiyansyah, M.Pd. sebagai pemateri acara seminar kali ini. Beliau adalah pembina ICIS UIN KHAS Jember dan juga salah satu dosen di UIN KHAS Jember. Beliau juga seorang penulis jurnal yang hebat. Banyak jurnal beliau tembus ke SINTA. Science and Technology Index (SINTA) merupakan sebuah laman ilmiah yang dikelola oleh Kemendikbud yang menyajikan daftar jurnal nasional terakreditasi, sehingga menjadi tujuan utama sebagai referensi. Tentu tidak semua jurnal dapat di publish oleh laman ini. Tak hanya tembus jurnal SINTA, beliau juga seorang penulis jurnal internasional, baik karya solo atau karya bersama. Tak salah jika LITBANG menggaet beliau sebagai pemateri dalam seminar kali ini, bukan?

Persiapan yang dilakukan oleh pihak panitia membuahkan hasil yang baik, acara berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Tanpa hambatan bukan berarti tidak ada batu kerikil yang menghiasi langkah peserta dalam menyukseskan acara seminar ini. Namun, itu bukan sebagai suatu masalah yang besar. Dikuatkan dengan pondasi kekeluargaan dan kerja sama, sehingga acara ini terlaksana dengan baik. Panitia menetapkan acara ini terbuka  untuk umum, umum berarti dapat diikuti oleh mahasiswa UIN KHAS Jember dengan alasan karena perlunya pengetahuan mahasiswa dalam bidang kepenulisan. Karena tidak sedikit dari mahasiswa yang belum tahu dan benar-benar paham dalam bidang kepenulisan, terutama dalam kepenulisan jurnal.  Seluruh audience pun akhirnya belajar dan berdiskusi bersama ahlinya langsung terkait dunia jurnal. Semoga LITBANG terus aktif berkarya dan berinovasi sehingga dapat mewarnai dunia pengetahuan mahasiswa UIN KHAS Jember kedepannya.

Dengan ucapan syukur, acara seminar ini dapat terealisasi dengan baik, berkat panitia yang sangat andil mempersiapkan dengan semaksimal mungkin beserta kerja sama pengurus-pengurus ICIS lainnya yang turut meramaikan acara seminar ini.***

By : Choula Afifah & Yuly Navisa

Editor : Kabid & Wakabid LITBANG

 

 

 

 

 



Kisah Sukses di Balik Acara Ma'rifah Jilid VIII, Tidak Hanya Untuk Menang Tapi Juga Tentang Belajar dan Terus Berkembang

Sukses opening Ma'rifah Jilid VIII di gelar, enam hari setelahnya perlombaan Ma'rifah Jilid VIII di laksanakan pada tanggal 17 Novem...