Minggu, 19 November 2023

Bingkai Acara Dan Closing Ma’rifah Jilid VII “ Bersatu Dengan Terciptanya Keberagaman Budaya “


Setelah beberapa rangkaian acara pada tanggal 18 November, kali ini pada hari Minggu, 19 November 2023 ICIS UIN KHAS Jember kembali meramaikan suasana kampus UIN KHAS Jember yang dihadiri oleh peserta lomba Ma’rifah Jilid VII se-Jawa Timur. Semua peserta telah sampai dilokasi, baik dari dalam kota ataupun luar kota yang tentu sudah siap mengikuti ajang sebuah perlombaan. Semangat dan antusiasme peserta dalam mengikuti ajang kompetisi ini sangat tampak, dengan kedatangannya pada hari sabtu malam, bahkan terdapat beberapa peserta yang turut memeriahkan acara grand opening pada hari Sabtu.

Terdapat 6 cabang lomba dalam acara ini, yaitu Musabaqoh Tilawatil Qur’an, Musabaqoh Hifdzil Qur’an, Kaligrafi Kontemporer, Khitobah Arabiyah, Reading Poetry, dan juga Musabaqoh Fahmil Qur’an yang diikuti secara beregu. Acara ini dimulai pada pukul 07.30 WIB yang di tiap-tiap ruangan yang sudah dipersiapkan. Prepare yang dipersiapkan oleh peserta sangatlah matang. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai properti yang dibawa oleh peserta, contohnya pada lomba Reading Poetry dengan berbagai macam kostum yang ditampilkan, bahkan singo ulung dari salah satu peserta ikut memeriahkan acara lomba. Lain dari itu, penampilan-penampilan yang ditampilkan di masing-masing cabang lomba sangatlah spektakuler.

Antusiasme peserta juga tampak dari jumlah peserta yang andil dalam menyukseskan acara Ma’rifah Jilid VII ini. Terhitung ada 342 peserta yang datang dari berbagai daerah di Jawa timur menghiasi kawasan UIN KHAS Jember. Bahkan tingginya suhu kota Jember saat ini tidak menyurutkan semangat para peserta untuk menampilkan performa terbaiknya. Sesuai dengan data yang ada, peserta terbanyak yang mengikuti ajang lomba yakni dari cabang lomba Musabaqoh Fahmil Qur’an dengan total 99 peserta yang dibagi menjadi 33 regu. Hal ini sangat menujukkan suksesnya acara yang diselenggarakan oleh ICIS UIN KHAS Jember yang sudah dipersiapkan dengan matang oleh tim panitia.

Melihat banyaknya peserta, lomba kali ini terbagi menjadi 2 sesi, yaitu sesi pagi dan siang yang dipisah dengan waktu ishoma. Lomba pada acara Ma’rifah ini, tentunya membuat para juri kebingungan dalam menilai karena best performance dari setiap peserta yang dibawakan. Lomba Ma’rifah akan berakhir pada pukul 16.00 WIB yang kemudian dilanjutkan dengan acara closing Ma’rifah Jilid VII.

Closing acara Ma’rifah dimulai pada pukul 19.30 WIB yang dipandu dengan dua host. closing Ma’rifah ini merupakan rangkaian acara terakhir yang ada dalam susunan acara Ma’rifah Jilid VII dan merupakan acara yang ditunggu-tunggu oleh para peserta Ma’rifah  yakni sesi penerimaan hadiah atas prestasi yang diraih oleh para juara. Acara ini dimulai dengan prakata yang disampaikan oleh ketua panitia Ma’rifah, kemudian disusul oleh prakata dari presiden ICIS dan terakhir disampaikan oleh pembina ICIS UIN KHAS Jember. Sebelum memasuki acara inti yakni pengumuman juara dan pembagian hadiah, terlebih dahulu para audience disuguhkan dengan acara hiburan yang diisi oleh tim tari ICIS UIN KHAS Jember. Performance ini juga untuk mengiringi acara inti pada closing Ma’rifah Jilid VII.

Pembagian hadiah dilaksanakan pada pukul 20.30 WIB, tampak wajah bahagia dari para pemenang lomba Ma’rifah Jilid VII. Para juara maju dan naik ke atas panggung untuk mengambil piala penghargaan dan tak lupa pula sesi pengambilan foto untuk diabadikan.

Dengan ditutupnya acara ini oleh host closing Ma’rifah jilid VII, berakhirlah acara Ma’rifah Jilid VII. Acara yang sangat meriah ini tentunya akan memberikan banyak kenangan bagi seluruh yang turut andil dalam mewujudkan suksesnya acara Ma’rifah Jilid VII, baik dari panitia, peserta, tamu undangan, pihak sponshorsip serta media partner. Harapan untuk selanjutnya adalah ICIS UIN KHAS Jember  terus menjadi wadah dalam acara Ma’rifah yang dapat mengembangkan potensi putra dan putri bangsa serta menjadi wasilah untuk mencapai mimpi-mimpi mereka.

 

By : Choula Afifah & Yuly Navisah

Editor : Kabid & Wakabid

MEMAHAMI ADAT DALAM BINGKAI SYARI’AT MELALUI SEMINAR NASIONAL MA’RIFAH JILID VII



Pada hari Sabtu, 18 November 2023 tepatnya pukul 13.00 WIB setelah acara grand opening Ma’rifah Jilid VII resmi dibuka, ICIS UIN KHAS Jember mengadakan acara seminar nasional dengan judul “STANDAR BUDAYA NUSANTARA DALAM PERSPEKTIF DAKWAH ISLAM” yang dibawakan oleh Lora Ismael Al-Kholilie dan Gus M. Ali Zainal Abidin atau biasa dikenal dengan sapaan Gus Ebid. Seminar ini merupakan serangkaian acara dari MA’RIFAH Jilid VII yang dipandu oleh ustad Fathoni Arifandi selaku kehormatan ICIS dan dibuka dengan opening speech oleh ustad M. Imam Machfudi, kepala UPB UIN KHAS Jember.  Seminar ini dilaksanakan di Gedung Kuliah Terpadu (GKT) UIN KHAS Jember lantai 3 dengan suasana yang sangat tenang dan antusias penonton dari kalangan umum. Materi yang dibawakan, mampu menghipnotis para audience untuk menyimak setiap kata yang disampaikan oleh pemateri. Dengan dipandu oleh seorang moderator, acara seminar tersebut mengalir lancar sampai pada akhir acara.

Sesuai dengan tema yang ditawarkan dalam seminar ini, lora Ismael Al-Kholilie menjelaskan bahwa datangnya syari’at bukan untuk menyalahi adat. Beliau juga menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan dakwah adalah sesuatu yang cakupannya luas, bukan terbatas pada metode ceramah dengan menyampaikan ajaran Islam saja, tetapi keluar dari situ dakwah dapat dilaksanakan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah yang digunakan oleh Sunan Kalijaga dengan metode penampilan wayang sebagai media dakwah. Dari sejarah ulama Nusantara menunjukkan bahwa Islam tidak kontradiktif dengan budaya, “ افعل ما تشاء ما لم يخالف الشرع   yang artinya lakukan budaya selama praktiknya sesuai dengan syari’at agama. Konteks penyebaran wali songo perlu diikuti, yakni menyebarkan agama dengan akulturasi budaya dan dengan menggunakan metode “bullus”  filosofinya “melebu tapi alus, alon-alon asal kelakon” lembut menyentuh hati yang menggambarkan dakwah wali songo bil hikmati yang disimbolkan dengan seekor kura-kura sungai.

Beliau juga menjelaskan bahwa “لا ينبغي الخروج من عادة الناس” maksudnya jika daerah kita memiliki suatu adat, budaya, dan juga tradisi, maka kita dianjurkan untuk mengikuti kebiasaan daerah tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menarik dan menjaga hati warga disekeliling daerah tersebut dan juga agar tidak terjadi fitnah antar golongan. Akan tetapi hal ini dibatasi dengan sesuatu yang berkaitan dengan syari’at, yakni jika adat tersebut menyalahi aturan syari’at, maka lebih baik untuk dihindari.

Penyampaian materi yang sangat kompleks disampaikan dengan jelas, penyampaian tersebut dilanjutkan oleh gus Ebid sebagai pemateri ke-2 dalam acara seminar tersebut. Gus Ebid menyambung penjelasan bahwa,” تزببت وانت خرس ” yang bermakna generasi muda jangan terlalu cepat dalam mencari panggung, hendaklah dengan memperbanyak modal keilmuan dan akhlak terlebih dahulu. Dawuhnya “Jika terdapat alumni muda, maka jangan terburu-buru untuk mendirikan sebuah yayasan, akan tetapi alangkah baiknya jika membantu yang lebih tua dalam memajukan dan juga mengembangkan sebuah yayasan.”

Seminar tersebut berakhir pada pukul 16.00 WIB yang ditutup dengan sesi foto bersama dengan pemateri. Seluruh  audience, baik peseta seminar atau panitia berkesempatan mengabadikan momen yang berharga ini. Tak hanya foto, banyak dari audience juga mengabadikan momen ini dalam bentuk video.


By : Choula Afifah & Yuly Navisah

Editor : Kabid & Wakabid

AKULTURASI BUDAYA DALAM BINGKAI MA’RIFAH JILID VII

 


Sabtu, 18 November 2023 ICIS UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember kembali mewarnai kampus tercinta. Kali ini ICIS UIN KHAS Jember mengadakan agenda tahunan terbesar yakni acara MA’RIFAH JILID VII. Acara grand opening Ma’rifah ini diadakan di Gedung Kuliah Terpadu (GKT) UIN KHAS Jember. Ma’rifah Jilid VII kali ini mengangkat tema “The Enchanted Of Culture”, berasal dari kata “The Enchanted” yang berarti pesona dan “Culture” berarti budaya. Tema ini mengusung simbol wayang dan masjid kudus. Simbol wayang disini melambangkan suatu budaya khas Indonesia yang mampu mempersatukan umat Islam melalui sarana dakwah yang dibungkus dengan kisah berbagai tokoh-tokoh dan cerita-cerita yang dapat diambil hikmahnya. Sedangkan simbol menara kudus disini melambangkan arti dari persatuan budaya yang ada pada saat itu, yaitu budaya Hindu Budha dan Islam yang terlihat dalam arsitekturnya. Jadi, dapat diartikan bahwa makna dari filosofi acara Ma’rifah Jilid VII ini adalah gambaran keberagaman anggota ICIS yang menyatukan berbagai unsur budaya dan diwujudkan dalam divisi seni qur’ani, ilmu qur’ani dan ilmu bahasa asing.

Acara grand opening Ma’rifah banyak dihadiri oleh para tamu undangan diantaranya yaitu peserta lomba, HMPS, pembina ICIS, dewan konsultan dan kehormatan, serta wakil rektor III UIN KHAS Jember yang mewakili rektor UIN KHAS Jember.  Hal ini menunjukkan bahwa keberagaman bukanlah penghalang untuk menyambung silaturahmi.

Grand Opening dimulai pada pukul 08.30 WIB dan dibuka oleh MC 3 bahasa yaitu Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan juga Bahasa Indonesia yang menghangatkan pagi hari itu. Dengan performa yang tinggi tentunya sangat mencerminkan semangat dari para pembawa acara dalam menyukseskan acara Ma’rifah Jilid VII pada kali ini. Dimulai dengan acara pembukaan, pembacaan ayat suci al-qur’an, sambutan-sambutan hingga hiburan yang terlaksana satu demi satu dengan tanpa adanya hambatan. Sambutan pertama disampaikan oleh ketua umum panitia Ma’rifah Jilid VII yaitu Ahmad Farid Mukhlis yang disusul oleh sambutan kedua disampaikan oleh presiden ICIS yaitu Zahrotun Nur Fadillah dan sambutan terakhir disampaikan oleh rektor UIN KHAS Jember yang diwakili oleh wakil rektor III UIN KHAS Jember yaitu, bapak Dr. Khoirul Faizin. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan “selamat dan semangat atas terlaksananya acara Ma’rifah Jilid VII.” Untaian kata demi kata disampaikan berhasil menumbuhkan semangat para audience, baik dari tim panitia, peserta maupun tamu undangan.

Setelah penyampaian sambutan-sambutan, dilanjutkan oleh acara peresmian pembukaan Ma’rifah Jilid VII dengan adanya simbolis yang dipimpin oleh ustadz Nidzom Hamami selaku pembina ICIS dan didampingi oleh presiden ICIS dan ketua Ma’rifah Jilid VII. Setelah acara resmi dibuka, dilanjutkan dengan sambutan oleh ustad Nidzom, selaku Pembina ICIS. Beliau menceritakan napak tilas perjalanan ICIS UIN KHAS Jember dan menyampaikan bahwa ajang Ma’rifah ini bukan hanya untuk mengadu kemampuan dan kemahiran, namun juga menjalin ukhwah islamiyah baik antara panitia dan juga peserta. Pesan beliau kepada peserta Ma’rifah Jilid VII yakni agar tetap selalu semangat, berkarya dan berprestasi. Lawan dalam lomba bukan berarti musuh yang harus kita habisi namun tak lain adalah saudara yang harus kita rangkul. Tak lupa beliau juga berpesan terhadap seluruh panitia untuk selalu saling mendukung dan saling bekerjasama dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh ICIS UIN KHAS Jember.

Sebelum acara tersebut berakhir, para audience disuguhkan dengan penampilan tari wonderland Indonesia yang ditampilkan oleh lima penari dari anggota ICIS UIN KHAS Jember. Penampilan yang sangat memukau dan mendapat tepuk tangan banyak dari para audience.


By : Choula Afifah & Yuly Navisah

Editor : Kabid & Wakabid


Kisah Sukses di Balik Acara Ma'rifah Jilid VIII, Tidak Hanya Untuk Menang Tapi Juga Tentang Belajar dan Terus Berkembang

Sukses opening Ma'rifah Jilid VIII di gelar, enam hari setelahnya perlombaan Ma'rifah Jilid VIII di laksanakan pada tanggal 17 Novem...