Kamis, 10 Oktober 2024

CORAK IDENTITAS BANGSA YANG MENDUNIA



Hari kedua bulan ke-10 di perangati warga NKRI sebagai hari batik Nasional. Batik telah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda dari Indonesia oleh UNESCO sejak 2 Oktober 2009. Setiap tahun, Indonesia merayakan Hari Batik Nasional pada tanggal 2 Oktober sebagai bentuk penghargaan dan kebanggaan terhadap warisan budaya ini. Lalu, bagaimana asal-usul lahirnya Hari Batik Nasional? Oke, mari kita pahami dulu sejarahnya yaa.

Dilansir situs Kemendikbud RI, sejarah Hari Batik Nasional dimulai dari pengakuan batik sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO pada tahun 2009. Pengakuan ini terjadi dalam sidang ke-4 Komite Antar Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak Benda di Abu Dhabi pada tanggal 2 Oktober 2009. Pada saat itu, batik diakui bersama dengan beberapa unsur budaya lainnya, seperti wayang, keris, noken, dan tari Saman, sebagai Bagian dari Warisan Budaya Takbenda Manusia atau Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity. Awalnya, batik diperkenalkan kepada dunia internasional oleh Presiden Soeharto saat mengikuti konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Batik Indonesia kemudian didaftarkan untuk mendapatkan status Intangible Cultural Heritage (ICH) melalui UNESCO pada tanggal 4 September 2008 di Jakarta.

Kemudian, Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menjadikan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2009 yang dikeluarkan pada tanggal 17 November 2009. Melalui Keputusan Presiden ini, Kementerian Dalam Negeri kemudian menerbitkan Surat Edaran yang mengimbau seluruh pegawai pemerintah di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten untuk mengenakan batik setiap Hari Batik Nasional.

Hari Batik Nasional bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga menjadi cara untuk menjaga identitas bangsa Indonesia dan memperkuat persatuan. Melalui peringatan ini, warisan budaya batik semakin diakui secara global, dan masyarakat Indonesia diharapkan untuk lebih percaya diri dalam memakai batik sebagai bagian dari upaya melestarikan warisan budaya Indonesia. Jangan sampai budaya kita di akui oleh negara lain yaa. Seperti kejadian yang bulan lalu terjadi, yakni saat content creator asal Amerika yang Bernama Darren Jason Watkins Jr atau dikenal dengan IShowSpeed sedang bertandandang ke negeri Jiran, Malaysia. Dia yang berada di dalam mobil dan hendak keluar dari kerumunan, justru mendapat bingkisan berupa 7 buah baju batik dari penggemarnya lewat kaca mobil yang sengaja ia buka. Dengan lantang si penggemar tersebut berkata “Ini pakaian tradisinal Malaysia, batik. Kamu harus pakai“. Setelah mobil melaju, dia bertanya pada sang sopir mengenai asal batik tersebut karena “mungkin” yang ia tahu jika batik adalah milik Indonesia. Namun, sang sopir menjawab jika batik adalah pakaian tradisional Malaysia. Karena ragu atas jawaban itu, dia mencari jawaban di google. “mengapa kau mengatakan batik dari Malaysia?” tanya speed pada si driver, dengan lembut si diver menjelaskan, jika batik yang content creator itu pakai adalah batik Malaysia yang memiliki corak bunga besar. Sedangkan batik Indonesia, memiliki corak hewan (fauna). Namun, speed tetap kekeh dengan jawaban yang ia dapat di google yang menjelaskan dengan jelas, jika seni batik budaya jawa dari Indonesia.

By: Yuly Navisa 

Editor: Kabid & Wakabid Litbang 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ma'rifah Jilid VIII gelar Seminar Nasional Bersama Gus Rifqil Muslim Suyuthi dan Ning Imaz Fatimatuz Zahra

Sukses Opening Ma'rifah Jilid VIII digelar, Institute of Culture and Islamic studies (ICIS) kembali mengadakan Seminar Nasional yang dib...