Minggu, 17 November 2024

Kisah Sukses di Balik Acara Ma'rifah Jilid VIII, Tidak Hanya Untuk Menang Tapi Juga Tentang Belajar dan Terus Berkembang


Sukses opening Ma'rifah Jilid VIII di gelar, enam hari setelahnya perlombaan Ma'rifah Jilid VIII di laksanakan pada tanggal 17 November 2024 dengan penuh meriah yang diikuti oleh para pelajar dan mahasiswa se-Jawa timur. Suasana lomba terasa sangat meriah di penuhi para peserta yang hadir dari berbagai kota dengan tujuan untuk ikut berpartisipasi memeriahkan acara Ma'rifah Jilid VIII. Bahkan antusias para peserta untuk mengikuti Ma'rifah Jilid VIII tidak perlu di ragukan lagi, hal ini terbukti dari beberapa peserta yang sudah tiba di kampus UIN KHAS JEMBER pada malam hari sebelum acara ini di gelar keesokan harinya. Lomba Ma'rifah Jilid VIII dimulai pukul 08.00 WIB secara serentak. Adapun lomba Ma'rifah Jilid VIII meliputi Musabaqah Fahmil Qur'an (MFQ ), Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ ), Munadzoroh Ilmiah, English Quiz Competition (EQC), Musabaqah Hifdzil Qur'an 10 Juz (MHQ), dan yang terakhir Kaligrafi Mushaf.

Jumlah peserta yang mengikuti Ma'rifah Jilid VIII mencapai 291 orang, jumlah peserta English Quiz Competition (EQC) 20 Tim, peserta lomba Munadzoroh Ilmiyah 7 Tim, Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) 43 orang, peserta Kaligrafi Mushaf 32 orang, Musabaqah Hifdzil Qur'an (MHQ) 51 orang, dan Musabaqah Fahmil Qur'an (MFQ) 28 tim. Perlombaan Ma'rifah Jilid VIII terasa menegangkan bagi para peserta yang sudah memasuki ruang perlombaan sesuai dengan bidangnya. Para pendamping juga tidak kalah tegang saat melihat para anak didiknya duduk di kursi perlombaan. Perlombaan berjalan dengan lancar dan hikmat. Meskipun kompetisi semakin memanas, tidak jarang tampak senyuman dan tawa di antara peserta yang saling memberi dukungan. Meski yang terlihat adalah persaingan yang ketat, rasa hormat antar peserta dan semangat fair play tetap terjaga. Di akhir lomba, terlepas dari siapa yang keluar sebagai pemenang, ada rasa kebanggaan tersendiri dalam setiap usaha yang telah diberikan. Lomba tidak hanya tentang kemenangan, tetapi juga tentang perjalanan, perjuangan, dan semangat yang saling menginspirasi. Setelah serangkaian lomba berakhir pengumuman pemenang akan di umumkan pada acara Closing Ma'rifah Jilid VIII.

Acara Closing Ma'rifah Jilid VIII pada tgl 17 November  2024 pukul 19.20 WIB di Kampus UIN KHAS JEMBER pun tiba. Acara penutupan ini tidak hanya menjadi ajang untuk merayakan para pemenang, tetapi juga untuk mengapresiasi semangat juang, kerja keras, dan kerjasama yang telah ditunjukkan oleh seluruh peserta dan panitia.

Sesuai dengan tema yang di angkat pada acara spektakuler ini HA ANA DZA (INILAH AKU) mengajak kita untuk tidak hanya fokus pada kemenangan, tetapi juga pada nilai-nilai perjuangan dan pengalaman dalam menemukan jati diri. Meskipun hanya satu yang keluar sebagai pemenang, setiap peserta telah menunjukkan kemampuan terbaik mereka, dan itulah yang sejatinya menjadi kemenangan bersama.

Closing Ma'rifah Jilid VIII dipandu oleh host Helga Ayu Rizqi Arsiyah dan Ghefira Faiz Sabila. Dilanjut dengan menyanyikan lagi Indonesia raya dan sambutan-sambutan. Sambutan pertama di sambut oleh ketua panitia Ma'rifah Jilid VIII Washilatul Bariroh, presiden ICIS Ahmad Farid Mukhlis dan pemina ICIS ustadz Nidhom. Sambutan-sambutan berisikan ucapan terimakasih kepada peserta Ma'rifah Jilid VIII, apresiasi kepada seluruh panitia atas kerjasamanya dalam mensukseskan Ma'rifah Jilid VIII serta harapan-harapan kedepannya agar Ma'rifah Jilid IX nanti lebih baik. Sebelum memasuki pengumuman juara Ma'rifah Jilid VIII, peserta disuguhkan dengan hiburan spesial dari Amelian Lutfiyah dan video After Movie. Dilanjut dengan pembacaan juara Ma'rifah Jilid VIII. Berikut pemenang Ma'rifah Jilid VIII 2024

English Quiz Competition 

  1. Juara 1 MAN 2 Kota Probolinggo (Muhammad Razaan Zhafran, Ferina Naufali Nazifa, Jaudah Dahlia Saldi)
  2. Juara 2 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (Hafizh Ainul Haq, Alisha Saffaj Mubeenah, Ghaza Saputra Juanda)
  3. Juara 3 MAS Wahid Hasyim Balung (Moch. Nabil Labibul Aqli, Siti Aisyah Arfany, Istin Salsabila)
  4. Juara harapan 1 STDI Imam Syafi’i Jember (Nailah Ilmi, Firzana Lutfir R. Y. P, Rana Kamilia)

Munadzoroh Ilmiyah

  1. Universitas internasional Darul Lughoh Wadda'wah
  2. Sekolah tinggi diroshad Islam as-syafi'i
  3.  MAS Al-Islah Jenggawah

Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ)

  1. Juara 1 Zaqiya Zahratul dari SMA Negeri 2 Jember
  2. Juara 2 Yusril Lesya Huda dari Yayasan Shohibul Hubb
  3. Juara 3 Fatihatul Luthfiyyah dari MA Miftahul Arifin Kalibendo Pasirian
  4. Juara Harapan 1 Azriel Abdillah dari  SMA Tahfidz Darul Ulum Banyuanyar Madura
  5. Juara Harapan 2 Afifara Maulidia dari SMA Nuris Jember
  6. Juara Harapan 3 Velice Al Farizy dari IPQOH Lumajang

Musabaqah Hifdzil Qur'an (MHQ)

  1. Juara 1 Ahmad Fauzi Firdaus dari SMA Tahfidz Darul Ulum Banyuanyar
  2. Juara 2 Faruq Syarifuddin Baihaqi dari JQH Tekung 
  3. Juara 3 Asma' Hanifah dari STDI IS Jember 
  4. Juara harapan 1 Muhammad Syahdan Fahreza dari SMA Tahfidz Darul Ulum Banyuanyar
  5. Juara harapan 2 M. Althoriq Kelana Abror dari Universitas Darullughah Wadda'wah 
  6. Juara harapan 3 Dina Pristina dari MA Ashri

Musabaqah Fahmil Qur'an (MFQ)

  1. Juara 1 dari PP. Asy-Syarify (Qurrata Habibie Ahmad Bagadzkar, M. Naufal Taqiyyudin dan M. Nur Ali Akbar) 
  2. Juara 2 dari Ma'had Putri Khadijah (Muallifatul Hasanah, Nabila Salsabila Karima, Harum Wizarotul Maliyah) 
  3. Juara 3 dari Ma'had MAN 1 Jember (Shofine Tahta Emeraldin, Alfa Ramadhani Nur Khusnadya, Saifana Nuril 'Aisy) 
  4. Juara Harapan 1 dari MA Miftahul Ulum 2 (Moch Dzulhilmi Addin, Mohammad Badrus Shodik, Achmad Wildan M)

Kaligrafi Mushaf 

  1. Juara 1 Achmad Naufal dari MA Miftahul Ulum 
  2. Juara 2 Ali Ridho dari Institut Ahmad Dahlan 
  3. Juara 3 Vina Zida Shobruna dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Jenderal Sudirman  
  4. Juara harapan 1 Izad Masruri Zahro dari Mas Darus Sholah 
  5. Juara harapan 2 Aminatus Zahro dari IAIN Madura  
  6. Juara harapan 3 Putri Awalia dari SMK Muhammadiyah Lumajang 

Selamat kepada para pemenang lomba yang telah berhasil mengukir prestasi, namun yang lebih penting adalah semangat dan kerja keras yang telah kita semua tunjukkan. Keberhasilan lomba ini tentunya tidak terlepas dari pihak-pihak yang membantu dalam kesuksesan Ma'rifah Jilid VIII baik itu dari pihak sponsorship dan media partner. Terakhir closing Ma'rifah Jilid VIII ditutup dengan doa oleh dewan kehormatan divisi bahasa arab Ustadz Fathoni Arifandi. Berakhirnya Ma'rifah Jilid VIII 2024 dengan sesi foto bersama panitia dan peserta Ma'rifah Jilid VIII. Semoga lomba ini menjadi awal dari perjalanan panjang untuk terus mengasah kemampuan, memperluas wawasan, dan tentunya mempererat tali persaudaraan di antara kita


By: Weike Dwi Ningtyas

Editor: Kabid & Wakabid Litbang 

Sabtu, 09 November 2024

Ma'rifah Jilid VIII gelar Seminar Nasional Bersama Gus Rifqil Muslim Suyuthi dan Ning Imaz Fatimatuz Zahra


Sukses Opening Ma'rifah Jilid VIII digelar, Institute of Culture and Islamic studies (ICIS) kembali mengadakan Seminar Nasional yang dibintangi oleh pemateri special, Gus Rifqil Muslim Suyuthi dan Ning Imaz Fatimatuz Zahra. Seminar Nasional ICIS UIN KHAS JEMBER mengangkat tema "Membangun Aktivisme Sosial Islami di Tengah Tantangan Zaman." Tema ini di angkat untuk menekankan pentingnya umat Islam untuk menghadapi tantangan zaman dengan landasan nilai-nilai Islami sehingga dapat menciptakan umat Islam yang lebih baik, adil, dan sejahtera.

Sebelum Seminar dibuka, peserta seminar dihibur oleh hadrah dari Divisi Tilawah. Kemudian dibuka oleh MC Seminar Adhin Noor Widyayandika dan Siti Juliana Anggraini. Pembacaan ayat suci Al-Qur'an dibawakan oleh Danial Atiq Ma'sum dan dilanjutkan sambutan Seminar Nasional oleh Kepala Unit Pengembangan Bahasa UIN KHAS JEMBER Bapak Muhammad Imam Mahfudi, S.S, M.Pd, Ph.D, beliau menyampaikan bahwasanya acara Seminar Nasional ini merupakan bagian dari Ma'rifah Jilid VIII acara tahunan ICIS. 

Moderator Genta Ardytama Yudha, S.Pd dan Alfi Miftahul Ulumiyah, S.Pd mengambil alih untuk memandu Seminar Nasional. Sayang sekali salah satu pemateri seminar Ning Imaz Fatimatuz Zahra  tidak bisa hadir dikarenakan sedang sakit. Penyampaian materi Gus Rifqil Muslim Suyuthi bahwa dalam membahas kehidupan sosial tentunya kembali lagi dengan aspek-aspek sosial dalam Islam seperti zakat, sedekah, jual beli, dan lain sebagainya. Salah satu perkembangan zaman sekarang adalah munculnya media-media sosial seperti Tiktok, Instagram, WhatsApp, Shopee, Tokopedia dan lain-lain serta tools-tools yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.  Umat Islam sering kali lalai dalam menggunakan media sosial dan tools tersebut sehingga menyebabkan adanya penyimpangan seperti flaxing. Sebagai umat Islam harus pintar dalam memanfaatkan tools dan media sosial, jangan sampai kemudian mendikte umat Islam. 

Sebelum Seminar Nasional ditutup, peserta diberikan kesempatan untuk bertanya. Pertanyaan yang pertama, bagaimana jika suami tidak menafkahi istri, apa itu dijatuhi hutang? Dan pertanyaan kedua, di era digital sekarang banyak sekali orang-orang alim dan bahkan sekarang ada kasus orang alim yang membuat kita kehilangan kepercayaan lantas bagaimana cara kita agar tidak terjebak dan tidak mudah percaya? Selanjutnya Gus Rifqil Muslim Suyuthi menjawab bahwa Nafkah dalam berumah tangga terbagi menjadi 2 yakni Nafkah Batin dan Nafkah Dhohir. Nafkah Batin hanya 1 kali yang wajib, sisanya adalah Sunnah. Sedangkan Nafkah Dhohir adalah kewajiban selama berumah tangga, jika tidak memberi nafkah maka dianggap hutang dan wajib membayar. Lanjut pertanyaan kedua bahwa zaman modern saat ini kepercayaan dapat diukur dengan jumlah followers, maka perlu adanya peninjauan lebih lanjut agar tidak mudah percaya. Dalam dunia teknologi sangat lah mudah memanipulasi, maka cerdik lah dalam bersosial media.

Seminar Nasional berakhir pukul 20.30 WIB dan ditutup oleh moderator seminar dengan closing statement "Makhluk yang kuat adalah makhluk yang mampu beradaptasi, tetapi jika tidak mampu maka bersiaplah tereleminasi." Selanjutnya diakhiri dengan sesi foto bersama pemateri Gus Rifqil Muslim Suyuthi.


By: Nurul Hasanah 

Editor: Kabid & Wakabid Litbang

Jumat, 08 November 2024

ICIS UIN KHAS JEMBER Sukses Gelar Opening Ma'rifah Jilid VIII

Kembali menuai prestasi Institut of culture and Islamic studies di bawah naungan Unit Pengembangan Bahasa Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember mengadakan acara Ma'rifah Jilid VIII. Ma'rifah (Musabaqah Arabiyah, Injiliziyah wa Funun Qur’aniyah) Jilid VIII hadir dengan tema HA ANA DZA. Tema HA ANA DZA atau dalam bahasa Indonesia berarti INILAH AKU dipilih sebagai bukti bahwa siapa pun yang berpartisipasi dalam acara Ma'rifah Jilid VIII adalah mereka yang berproses menemukan jati diri. Selain itu Ma'rifah Jilid VIII menggunakan icon "Burung Elang" dan warna hijau. Warna hijau merupakan warna kesukaan Nabi Muhammad SAW serta memiliki aura positif. Burung Elang yang menggambarkan kemampuan fisik, juga memiliki karakteristik kepemimpinan, visi, dan keberanian. Burung Elang dipilih sebab memiliki keberanian dan kemampuan terbang tinggi serta memiliki tekad dan ketahanan yang kuat.

Opening Ma'rifah Jilid VIII berhasil digelar di Gedung Kuliah Terpadu (GKT) hari sabtu 9 November 2024. Sebelum acara dimulai, para penonton disuguhkan dengan penampilan tari “Sabda Cinta” yang sangat amat elegan ditampilkan oleh 5 penari kebanggan ICIS tanpa mengurangi esensi tari tersebut. penampilan tari ini berlanjut dengan hadirnya MC 3 bahasa. Mereka adalah Zilla Zainatin Arifah Divisi Bahasa Inggris, Siti Nailatul Wardah Divisi Fahmil Qur'an, dan Mesya Safira Wulandari Divisi Bahasa Inggris.

Sebagai pembuka acara, lantunan ayat suci Al-Qur’an dilantunkan oleh saudara Ahmad Wildan Maulan dari Divisi tilawah menggema di Gedung Kuliah Terpadu. Dilanjutkan dengan sambutan. Sambutan yang pertama disampaikan oleh Washilatul Bariroh sebagai ketua panitia Ma’rifah jilid VIII. Sambutan yang kedua disampaikan oleh Ahmad Farid Mukhlis sebagai Presiden ICIS UIN KHAS JEMBER, dan sambutan yang ketiga sekaligus terakhir disampaikan oleh Pembina ICIS UIN KHAS JEMBER, Bapak Nidhom Hamami Abicandra M.Pd. Apresiasi besar diberikan kepada seluruh panitia yang terlibat dalam acara besar tahunan ICIS ini. Tak lupa, Pak Nidhom berpesan agar seluruh panitia tetap semangat hingga acara ini berakhir, yakni hari dimana penutupan MA’RIFAH JILID VIII. Acara selanjutnya yakni simbolisasi. Namun, sebelum simbolisasi diselenggarakan, panitia menayangkan video ucapan selamat dari pemerintah kabupaten Jember. Ucapan selamat atas terselenggaranya acara ini disampaikan oleh Bapak Imam Hidayat S. Sos , M. M yang saat ini menjabat sebagai Pejabat Sementara bupati Jember. “Ma’rifah bukan hanya sekedar perlombaan namun juga sebagai wadah menggali potensi, meningkatan kompetensi dan mempererat tali silaturrahmi,” ujar beliau. Selanjutnya adalah simbolisasi yang dipimpin oleh Kak sisil, kak Farid dan Pak Nidhom. Acara simbolisasi ini sebagai wujud peresmian dibukanya acara Ma’rifah Jilid VIII. Acara yang terakhir yakni doa, dipimpin oleh dewan konsultan ICIS UIN KHAS JEMBER, Kak Ryoga Fransistyawan S.Pd. sebagai bentuk penutup acara hari ini. Berakhirnya acara hari ini, seluruh panitia foto bersama sebagai wujud apresiasi atas terselenggaranya acara Opening Ma’rifah Jilid VIII 2024.

Acara ini dapat kalian saksikan di akun YouTube resmi ICIS UIN KHAS JEMBER atau klik tautan berikut: 

https://www.youtube.com/live/J6JbVBP3mEI?si=exlIa5eFNu-NbeBB.


By: Yuly Navisa & Nurul Hasanah 

Editor: Kabid & Wakabid Litbang 


Kamis, 10 Oktober 2024

2 IN 1, 2 PERAYAAN BESAR DALAM 1 HARI



Tanggal 5 Oktober 2024 jatuh pada hari Sabtu. Tanggal ini diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (HUT TNI). Selain itu, terdapat pula peringatan dan perayaan lain pada hari ini. Berikut beberapa peringatan yang jatuh pada 5 Oktober 2024. HUT TNI Tanggal 5 Oktober 2024 bertepatan dengan HUT TNI. Tahun ini TNI merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke 79. Adapun tema yang diangkat yaitu "TNI Modern Bersama Rakyat Siap Mengawal Suksesi Kepemimpinan Nasional Untuk Indonesia Maju". Pemilihan tema ini memiliki makna bahwa TNI siap bersinergi mengawal kepemimpinan Indonesia Maju.

Bicara mengenai HUT TNI tidak terlepas dari sejarah panjang bagaimana TNI itu hadir. TNI lahir atas dasar perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Melansir dari situs resmi TNI, awal mula tentara Indonesia dinamakan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Hingga kemudian berubah pada tanggal 5 Oktober 1945 menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Pembentukan TKR ini diumumkan melalui Dekrit Presiden yang kemudian menjadi dasar penentuan HUT TNI. Tidak berlangsung lama kemudian diubah lagi menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) guna memperbaiki susunan yang sesuai dengan dasar militer international.

Secara resmi, TNI baru berdiri pada tanggal 3 Juni 1947. Diubahnya menjadi TNI untuk menggabungkan dua kekuatan bersenjata yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat. Pada saat-saat kritis selama Perang Kemerdekaan (1945-1949), TNI berhasil mewujudkan dirinya sebagai tentara rakyat, tentara revolusi, dan tentara nasional. HUT TNI tahun ini akan digelar di Monas dengan menampilkan beberapa atraksi dari pasukan TNI dan parade yang dilakukan masing-masing kesatuan seperti pertunjukan udara oleh pesawat tempur hingga pertunjukan di darat dan laut.

Hari Guru Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 5 Oktober untuk merayakan semua guru di seluruh dunia. Hari ini memperingati hari jadi pengesahan Rekomendasi ILO/UNESCO tahun 1966 tentang Status Guru , yang menetapkan tolok ukur mengenai hak dan tanggung jawab guru, dan standar untuk persiapan awal dan pendidikan lanjutan, perekrutan, pekerjaan, serta kondisi pengajaran dan pembelajaran. Rekomendasi tentang Status Tenaga Pengajar Pendidikan Tinggi diadopsi pada tahun 1997 untuk melengkapi Rekomendasi tahun 1966 dengan mencakup tenaga pengajar di pendidikan tinggi. Hari Guru Sedunia telah dirayakan sejak tahun 1994.

Ini adalah hari untuk merayakan bagaimana guru mengubah pendidikan tetapi juga untuk merenungkan dukungan yang mereka butuhkan untuk mengembangkan bakat dan panggilan mereka sepenuhnya, dan untuk memikirkan kembali cara ke depan untuk profesi ini secara global.

Hari Guru Sedunia diselenggarakan atas kerja sama dengan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), UNICEF, dan Pendidikan Internasional (EI).

Guru di Kamboja

Hak cipta © UNESCO/Erika Pineros

Pesan Bersama dari Ibu Audrey Azoulay, Direktur Jenderal UNESCO, Bapak Gilbert F. Houngbo, Direktur Jenderal, Organisasi Perburuhan Internasional, Ibu Catherine Russell, Direktur Eksekutif, UNICEF, Bapak David Edwards, Sekretaris Jenderal, Education International pada kesempatan Hari Guru Sedunia 2024.

"Dengan memberdayakan guru untuk memenuhi peran mereka sebagai intelektual transformatif dan pemimpin masyarakat, kita dapat membangun sistem pendidikan yang tangguh dan adil yang melayani kepentingan publik dan mengangkat masyarakat tempat mereka bekerja. Bersama-sama, kita dapat menciptakan kontrak sosial baru untuk pendidikan yang benar-benar menghargai dan memberdayakan suara mereka yang penting bagi keberhasilannya."

Perayaan tahun 2024

Guru memainkan peran penting dalam membentuk masa depan dengan membina siswa dan mendorong kemajuan pendidikan. Namun, untuk memanfaatkan potensi mereka sepenuhnya, sangat penting agar suara mereka didengar dan dihargai dalam proses pengambilan keputusan yang memengaruhi profesi mereka. Hari Guru Sedunia tahun ini menyoroti perlunya mengatasi tantangan sistemik yang dihadapi guru dan membangun dialog yang lebih inklusif tentang peran mereka dalam pendidikan. Perayaan tahun 2024 akan berfokus pada " Menghargai suara guru: menuju kontrak sosial baru untuk pendidikan" , yang menggarisbawahi urgensi menyerukan dan memperhatikan suara guru untuk mengatasi tantangan mereka tetapi, yang terpenting, untuk mengakui dan mengambil manfaat dari pengetahuan dan masukan ahli yang mereka bawa ke pendidikan.

Acara global yang diselenggarakan di Markas Besar UNESCO akan menekankan pentingnya mengintegrasikan perspektif guru ke dalam kebijakan pendidikan dan membina lingkungan yang mendukung bagi pengembangan profesional mereka. Tema ini menanggapi tantangan signifikan yang disorot oleh panel tingkat tinggi Sekretaris Jenderal PBB tentang Profesi Guru , dan Laporan Global terbaru kami tentang Guru , termasuk data baru utama tentang kekurangan guru yang terus meningkat dan kondisi kerja yang menurun.

Hari itu akan menampilkan upacara pembukaan dengan pesan-pesan tingkat tinggi dari UNESCO, ILO, UNICEF, dan Education International. Acara ini juga akan mencakup pidato utama tentang perlunya kontrak sosial baru dalam pendidikan dan segmen yang menampilkan suara guru dari ruangan dan di seluruh dunia, berbagi wawasan mereka tentang peningkatan kebijakan dan praktik. Selain itu, Penghargaan UNESCO-Hamdan untuk Pengembangan Guru akan diberikan, untuk merayakan kontribusi luar biasa terhadap pengembangan guru.

By: Yuly Navisa

Editor: Kabid & Wakabid Litbang 

CORAK IDENTITAS BANGSA YANG MENDUNIA



Hari kedua bulan ke-10 di perangati warga NKRI sebagai hari batik Nasional. Batik telah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda dari Indonesia oleh UNESCO sejak 2 Oktober 2009. Setiap tahun, Indonesia merayakan Hari Batik Nasional pada tanggal 2 Oktober sebagai bentuk penghargaan dan kebanggaan terhadap warisan budaya ini. Lalu, bagaimana asal-usul lahirnya Hari Batik Nasional? Oke, mari kita pahami dulu sejarahnya yaa.

Dilansir situs Kemendikbud RI, sejarah Hari Batik Nasional dimulai dari pengakuan batik sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO pada tahun 2009. Pengakuan ini terjadi dalam sidang ke-4 Komite Antar Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak Benda di Abu Dhabi pada tanggal 2 Oktober 2009. Pada saat itu, batik diakui bersama dengan beberapa unsur budaya lainnya, seperti wayang, keris, noken, dan tari Saman, sebagai Bagian dari Warisan Budaya Takbenda Manusia atau Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity. Awalnya, batik diperkenalkan kepada dunia internasional oleh Presiden Soeharto saat mengikuti konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Batik Indonesia kemudian didaftarkan untuk mendapatkan status Intangible Cultural Heritage (ICH) melalui UNESCO pada tanggal 4 September 2008 di Jakarta.

Kemudian, Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menjadikan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2009 yang dikeluarkan pada tanggal 17 November 2009. Melalui Keputusan Presiden ini, Kementerian Dalam Negeri kemudian menerbitkan Surat Edaran yang mengimbau seluruh pegawai pemerintah di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten untuk mengenakan batik setiap Hari Batik Nasional.

Hari Batik Nasional bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga menjadi cara untuk menjaga identitas bangsa Indonesia dan memperkuat persatuan. Melalui peringatan ini, warisan budaya batik semakin diakui secara global, dan masyarakat Indonesia diharapkan untuk lebih percaya diri dalam memakai batik sebagai bagian dari upaya melestarikan warisan budaya Indonesia. Jangan sampai budaya kita di akui oleh negara lain yaa. Seperti kejadian yang bulan lalu terjadi, yakni saat content creator asal Amerika yang Bernama Darren Jason Watkins Jr atau dikenal dengan IShowSpeed sedang bertandandang ke negeri Jiran, Malaysia. Dia yang berada di dalam mobil dan hendak keluar dari kerumunan, justru mendapat bingkisan berupa 7 buah baju batik dari penggemarnya lewat kaca mobil yang sengaja ia buka. Dengan lantang si penggemar tersebut berkata “Ini pakaian tradisinal Malaysia, batik. Kamu harus pakai“. Setelah mobil melaju, dia bertanya pada sang sopir mengenai asal batik tersebut karena “mungkin” yang ia tahu jika batik adalah milik Indonesia. Namun, sang sopir menjawab jika batik adalah pakaian tradisional Malaysia. Karena ragu atas jawaban itu, dia mencari jawaban di google. “mengapa kau mengatakan batik dari Malaysia?” tanya speed pada si driver, dengan lembut si diver menjelaskan, jika batik yang content creator itu pakai adalah batik Malaysia yang memiliki corak bunga besar. Sedangkan batik Indonesia, memiliki corak hewan (fauna). Namun, speed tetap kekeh dengan jawaban yang ia dapat di google yang menjelaskan dengan jelas, jika seni batik budaya jawa dari Indonesia.

By: Yuly Navisa 

Editor: Kabid & Wakabid Litbang 

MENGULIK KISAH KESAKTIAN DASAR NEGARA



Peringatan hari kesaktian Pancasila pada tanggal 1 oktober menjadi awal perayaan hari besar di awal bulan ke sepuluh ini. Hari Kesaktian Pancasila merupakan hari besar nasional yang bukan hari libur yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober. Penetapan tanggal 1 Oktober sebagai ini berdasarkan SK Nomor 153 Tahun 1967 yang diterbitkan Presiden Soeharto pada 27 September 1967. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini untuk mengenang gugurnya pahlawan revolusi dalam Gerakan 30 September (G30S) pada tahun 1965. Selain itu, peringatan ini juga untuk mengingatkan masyarakat soal ideologi Pancasila yang tak bisa digantikan oleh paham apapun. Pada tahun ini, tema yang diusung dalam Upacara Hari Kesaktian Pancasila adalah “Pancasila Pemersatu Bangsa menuju Indonesia Maju”. Penting untuk diketahui, Hari Kesaktian Pancasila ini berbeda dengan Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni.

Hari lahir Pancasila merupakan rumusan dasar negara yang disampaikan oleh Soekarno pada sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tanggal 1 Juni resmi ditetapkan jadi Hari Lahir Pancasila lewat Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Melansir wikipedia, Hari Kesaktian Pancasila ini ditetapkan tidak lepas dari peristiwa G30S. Sebanyak Enam perwira tinggi dan satu perwira menengah TNI Angkatan Darat menjadi korban. Mereka adalah:

• Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani

• Mayor Jenderal R Suprapto

• Mayor Jenderal MT Haryono

• Mayor Jenderal Siswondo Parman

• Brigadir Jenderal D I Panjaitan

• Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo

• Lettu Pierre Andreas Tendean

Mereka menjadi korban pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok PKI. Aksi tersebut kemudian dikenal sebagai Gerakan 30 September PKI atau G30S PKI. Kelompok PKI berdalih mereka merupakan pasukan pengawal Istana (Cakrabirawa) yang ditugaskan untuk menjemput para korban karena dipanggil Presiden Soekarno, padahal tidak ada pemanggilan. Mereka semua tewas pada 30 September 1965 menuju 1 Oktober 1965. Hal ini membuat Soeharto, yang kala itu menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila di lingkungan TNI AD.

Awalnya, Hari Kesaktian Pancasila hanya diikuti oleh TNI Angkatan Darat sesuai dengan Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat tanggal 17 September 1966 (Kep 977/9/1966). Kemudian, pada 24 September 1966, Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian mengusulkan agar Hari Kesaktian Pancasila diperingati seluruh jajaran Angkatan Bersenjata. Selanjutnya, dalam Keputusan Nomor (Kep/B/134/1966) tanggal 29 September 1966, Jenderal Soeharto selaku Menteri menerbitkan Keputusan Menteri Utama Bidang Pertahanan dan Keamanan agar Hari Kesaktian Pancasila diperingati seluruh orde Angkatan Bersenjata. Dengan surat tersebut, upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober diperingati oleh seluruh komponen pemerintahan.

Setelah Soeharto naik menjadi Presiden ke-2 Indonesia, ia menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 153 Tahun 1967 tentang Hari Kesaktian Pancasila. Dalam Keppres tersebut, Soeharto menjadikan Hari Kesaktian Pancasila sebagai hari nasional yang wajib diperingati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Hari Kesaktian Pancasila bukan sekadar hari peringatan tahunan, tetapi momentum penting untuk memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai fundamental bangsa. Dan, melalui peringatan ini diharapkan seluruh elemen masyarakat dapat terus menjaga dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, menjamin persatuan dan kemajuan bangsa Indonesia.

By: Yuly Navisa

Editor: Kabid & Wakabid Litbang 

TRADISI ISLAM YANG TAK PERNAH TERSISIH

Sebagai Ummat Islam terbanyak di Dunia, tentu banyak sekali tradisi islam yang kita ketahui dan bahkan kita jalani. Contohnya, Tradisi Maulid Nabi. Maulid Nabi bagi kalangan umat islam tidaklah asing lagi. Karena Maulid Nabi merupakan sebuah peringatan saat Nabi Muhammad SAW dilahirkan ke dunia ini yang jatuh pada tanggal 12 Rabi’ul Awal dalam penanggalan Hijriyah. Yang mana diperingati oleh setiap mayoritas umat muslim yang ada di dunia setiap tahunnya, termaksud di Indonesia. Peringatan Maulid Nabi sudah ada jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat dan menjadi sebuah tradisi yang sudah berkembang di dalam masyarakat islam.

Tradisi Maulid Nabi pertama kali di adakan oleh khalifah Mu’iz li Dinillah, salah seorang khalifah yang hidup saat dinasti Fathimiyyah di mesir pada tahun 341 Hijriyyah. Sejarah maulid nabi berkaitan dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diperkirakan yang terjadi pada tahun 570 M dikota Mekkah. Nabi Muhammad lahir dalam keluarga bani Hasyim yang merupakan bagian dari suku Quraisy, suku terhormat di mekkah.

Tahun-tahun awal kehidupan Nabi Muhammad dipenuhi dengan peristiwa penting. Beliau menjadi yatim piatu sejak kecil dan dibesarkan oleh kakek nya Abdul Muttalib, dan kemudian oleh pamannya, Abu Talib. Pada usia 25 tahun, ia menikahi Khadijah, seorang janda kaya, yang kemudian menjadi pendukung utama dakwahnya.

Lalu kenapa kita sebagai umat islam harus merayakannya? Perayaan maulid nabi untuk umat islam sebagai salah satu bentuk penghormatan dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Namun dalam perayaan maulid nabi ini merupakan tradisi yang berkembang dimasyarakat islam beberapa waktu setalah Nabi Muhammad wafat.

Umat Islam yang memperingatinya baik yang mengadakan ataupun menghadiri, akan mendapatkan pahala. Pasalnya, perbuatan itu merupakan wujud kegembiraan dan kecintaan umat Islam kepada Rasulullah SAW sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW.

مَنْ أَحَبَّنِى كَانَ مَعِيْ فِي الْجَنـَّةِ

"Barang siapa yang senang, gembira, dan cinta kepada saya maka akan berkumpul bersama dengan saya masuk surga".

Masya Allah. Gak hanya itu loh, guys. Syafa'at yang didapatkan ketika memuliakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW juga disebutkan dalam sebuah hadits dalam kitab 'Anwarul Muhammadiyah' karangan Syekh Yusuf Bin Ismail An-Nabhani.

مَنْ عَظَّمَ مَوْلِدِىْ كُنْتُ شَفِيْعًا لَهُ يَـوْمَ الْقِيَا مَةِ. وَمَنْ أَنْفَقَ دِرْهَمًا فِى مَوْلِدِى فَكَأَ نَّمَا اَنْفَقَ جَبَلاً مِنْ ذَ هَبٍ فِى سَبِيْلِ اللهِ

"Barangsiapa yang memuliakan (memperingati) hari kelahiranku maka aku akan memberinya syafa'at pada hari kiamat. Dan barang siapa memberikan infaq satu dirham untuk memperingati kelahiranku, maka akan diberi pahala seperti memberikan infaq emas sebesar gunung fi sabilillah”

Sungguh besar sekali yaa benefit yang didapat jika kita merayakannya. Oh iya, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia sangat beragam. Maka dari itu, setiap daerah memiliki cara yang unik untuk merayakan maulid Nabi Muhammad SAW. Seperti: Grebeg Mulud di Jogja dan Surakarta, Baayun Mulud yang dilakukan oleh masyarakat Banjar, dan Endog-endogan yang tak kalah seru di Banyuwangi. Mayoritas dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia tentu berisi pengajian dan ceramah biasanya digelar dimasjid atau balai pertemuan warga. Ada juga tokoh agama menyampaikan tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW

Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia bukan hanya sekedar ritual atau tradisi semata, tetapi juga menjadi ajang untuk menguatkan Ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengikuti teladan nabi.

Maka dari itu dibulan yang penuh berkah ini, mari kita merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW dan melakukan sunah-sunahnya yang mulia. Dan kita jadikan momen Maulid Nabi Muhammad SAW untuk mengingatkan kita untuk senantiasa memperbaiki diri, meneladani beliau dalam akhlak, ibadah dan dalam setiap langkah kehidupan.

By: Ela Nur Aini

Editor: Kabid & Wakabid Litbang 

Kisah Sukses di Balik Acara Ma'rifah Jilid VIII, Tidak Hanya Untuk Menang Tapi Juga Tentang Belajar dan Terus Berkembang

Sukses opening Ma'rifah Jilid VIII di gelar, enam hari setelahnya perlombaan Ma'rifah Jilid VIII di laksanakan pada tanggal 17 Novem...